Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sejumlah infrastruktur dasar yang meliputi konektivitas, sumber daya air, permukiman dan perumahan dalam rangka mendukung pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang,

“Pembangunan kawasan industri ini merupakan pola baru karena menggunakan tanah negara dan fasilitas disediakan pemerintah, seperti jalan, air, sanitasi dan perumahan sehingga investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Untuk mendukung konektivitas, lanjutnya, Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menyelesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Akses KIT Batang yang merupakan bagian dari ruas Jalan Tol Batang - Semarang sepanjang 3,1 km.

Pembangunan SS KIT Batang dilakukan mulai November 2020 hingga Juli 2021 dengan nilai kontrak Rp142,3 miliar. Pembangunan ini dilakukan oleh kontraktor PT Waskita Karya, konsultan perencana PT Cipta Strada dan konsultan supervisi PT Indec Internusa.

Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Prajudi mengatakan, Simpang Susun KIT Batang dikelola oleh BUJT PT JSB untuk percepatan pengembangan KIT Batang.


Baca juga: PUPR targetkan Simpang Susun Akses KIT Batang beroperasi September

"Simpang Susun KIT Batang ini pekerjaannya telah selesai dan saat ini dalam pelaksanaan penilaian oleh panitia PHO untuk kemudian proses Uji Laik Fungsi (ULF) dan Sertifikat Laik Operasi (SLO)," kata Prajudi.

Selanjutnya, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga tengah melakukan pembangunan jalan KIT Batang sepanjang 50 km secara multi years contract (MYC) 2020-2022. Pembangunan jalan ini terbagi menjadi empat paket pekerjaan.

Paket I.1.A sepanjang 4,27 km senilai Rp198,9 miliar sudah selesai dikerjakan, Paket I.1.B sepanjang 3,66 km Rp167,5 miliar selesai dikerjakan. Selanjutnya, Paket I.2 sepanjang 7,85 km Rp349,8 miliar dengan progres fisik 48,2 persen, Paket I.3 sepanjang 14,84 km Rp563,8 miliar dan Paket I.4 sepanjang 19,17 km Rp636,5 miliar dengan progres fisik 34,48 persen.

Dukungan bidang Sumber Daya Air, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ditjen SDA menyiapkan pembangunan Bendung Sungai Urang seluas 29,32 meter kubik dan Bendung Kedung Langgar seluas 142 hektar. Pembangunan bendungan ini untuk memenuhi kebutuhan air baku serta penanganan drainase di 4 titik, yakni Sungai Mata Air sepanjang 400 meter, Sungai Brontok 770 meter, Sungai Pelabuhan 861 meter, dan Sungai Pesanggrahan 100 meter.


Baca juga: Kementerian PUPR bangun infrastruktur dasar pendukung KIT Batang


Di bidang permukiman, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jawa Tengah melakukan tiga pekerjaan di KIT Batang. Ketiga pekerjaan tersebut yakni Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).

“Untuk mendukung KIT Batang kami membangun SPAM berkapasitas 285 liter/detik, IPAL berkapasitas 18.000 meter kubik/hari dan TPST berkapasitas 35 ton/hari,” ujar Kepala BPPW Jawa Tengah Cakra Nagara.

Sementara di bidang perumahan saat ini tengah dibangun rumah susun pekerja dengan tipe barak setinggi 5 lantai. Total rusun yang akan dibangun berjumlah 10 tower yang terbagi menjadi 3 paket. Paket I terdiri dari 4 tower, Paket II dan III masing-masing 3 tower. Saat ini progres fisik mencapai 13 persen dan ditargetkan selesai pada April 2022.

Baca juga: Pemerintah siap percepat pembangunan infrastruktur KIT Batang

Baca juga: PUPR rencana bangun 10 tower rusun pekerja KIT di Batang