Waskita berhasil lunasi seluruh obligasi jatuh tempo tahun 2021
29 September 2021 22:16 WIB
Gedung Waskita Karya di kawasan MT Haryono, Cawang - Jakarta, salah satu kontraktor utama di Indonesia serta pengembang infrastruktur. ANTARA/HO-Waskita/am.
Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau Waskita telah berhasil melunasi seluruh obligasi yang jatuh tempo pada tahun 2021.
Direktur Utama Perseroan, Destiawan Soewardjono mengatakan bahwa Waskita telah berhasil melakukan pelunasan pokok dan bunga atas obligasi-obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 28 September 2021 yaitu Obligasi Berkelanjutan II Tahap II 2016 dengan pokok Rp900 miliar dan bunga Rp19,12 miliar.
Kemudian Obligasi Berkelanjutan III Tahap III 2018 seri A dengan pokok Rp761 miliar dan bunga Rp22,95 Miliar.
"Pembayaran obligasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Perseroan dalam melaksanakan kewajibannya kepada investor obligasi dan merupakan bagian dari strategi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita dalam hal restrukturisasi," ujar Destiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: RUPSLB Waskita Karya setujui rencana "right issue"
Sumber dana atas pelunasan obligasi tersebut berasal dari penerbitan baru Obligasi III Waskita Karya Tahun 2021 yang ditujukan untuk proses refinancing dan tambahan modal kerja Perseroan.
Penerbitan atas obligasi baru tersebut juga mendapatkan penjaminan penuh dari Pemerintah. Perseroan berhasil menerima dana sejumlah Rp1,77 Triliun melalui penerbitan obligasi baru tersebut.
“Penerbitan Obligasi III Waskita Karya Tahun 2021 juga merupakan bagian dari 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita yang saat ini sedang dijalankan oleh Perseroan. Ke depannya Perseroan akan terus fokus menjalankan strategi tersebut dalam rangka menjamin going concern Perseroan," kata Destiawan.
Dampak positif dari implementasi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita ini juga mulai tercermin pada kinerja konsolidasian Perseroan pada semester pertama tahun 2021.
Berdasarkan laporan keuangan audited per 30 Juni 2021, Perseroan mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp291,9 Miliar pada kuartal kedua tahun ini atau meningkat signifikan dibandingkan kinerja pada kuartal pertama tahun ini dengan kerugian bersih sebesar Rp136,9 Miliar.
Secara total Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp155 miliar untuk periode semester pertama tahun 2021. Ke depannya Perseroan akan senantiasa menjaga komitmennya untuk menyelesaikan kewajiban-kewajibannya kepada para investor dan kreditur.
Baca juga: Waskita Karya dapat dukungan 21 bank untuk restrukturisasi utang
Selanjutnya, Perseroan berencana akan menerbitan obligasi dengan penjaminan pemerintah pada tahun 2022 dengan tujuan refinancing dan tambahan modal kerja Perseroan.
Direktur Utama Perseroan, Destiawan Soewardjono mengatakan bahwa Waskita telah berhasil melakukan pelunasan pokok dan bunga atas obligasi-obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 28 September 2021 yaitu Obligasi Berkelanjutan II Tahap II 2016 dengan pokok Rp900 miliar dan bunga Rp19,12 miliar.
Kemudian Obligasi Berkelanjutan III Tahap III 2018 seri A dengan pokok Rp761 miliar dan bunga Rp22,95 Miliar.
"Pembayaran obligasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Perseroan dalam melaksanakan kewajibannya kepada investor obligasi dan merupakan bagian dari strategi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita dalam hal restrukturisasi," ujar Destiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: RUPSLB Waskita Karya setujui rencana "right issue"
Sumber dana atas pelunasan obligasi tersebut berasal dari penerbitan baru Obligasi III Waskita Karya Tahun 2021 yang ditujukan untuk proses refinancing dan tambahan modal kerja Perseroan.
Penerbitan atas obligasi baru tersebut juga mendapatkan penjaminan penuh dari Pemerintah. Perseroan berhasil menerima dana sejumlah Rp1,77 Triliun melalui penerbitan obligasi baru tersebut.
“Penerbitan Obligasi III Waskita Karya Tahun 2021 juga merupakan bagian dari 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita yang saat ini sedang dijalankan oleh Perseroan. Ke depannya Perseroan akan terus fokus menjalankan strategi tersebut dalam rangka menjamin going concern Perseroan," kata Destiawan.
Dampak positif dari implementasi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita ini juga mulai tercermin pada kinerja konsolidasian Perseroan pada semester pertama tahun 2021.
Berdasarkan laporan keuangan audited per 30 Juni 2021, Perseroan mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp291,9 Miliar pada kuartal kedua tahun ini atau meningkat signifikan dibandingkan kinerja pada kuartal pertama tahun ini dengan kerugian bersih sebesar Rp136,9 Miliar.
Secara total Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp155 miliar untuk periode semester pertama tahun 2021. Ke depannya Perseroan akan senantiasa menjaga komitmennya untuk menyelesaikan kewajiban-kewajibannya kepada para investor dan kreditur.
Baca juga: Waskita Karya dapat dukungan 21 bank untuk restrukturisasi utang
Selanjutnya, Perseroan berencana akan menerbitan obligasi dengan penjaminan pemerintah pada tahun 2022 dengan tujuan refinancing dan tambahan modal kerja Perseroan.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: