San Francisco (ANTARA News) - Pemimpin Apple Inc Steve Jobs mengambil cuti sakit untuk ketiga kalinya sejak tahun 2004. Sementara itu, seperti diberitakan Reuters, saham Apple jatuh lebih dari 8 persen karena kekhawatiran mengenai masa depan jangka panjang dari pembuat iPhone dan iPad itu.

Apple mengungkapkan berita itu pada awal liburan di Amerika Serikat, saat pasar AS ditutup. Apple tidak merinci kenapa atau berapa lama pemimpin mereka akan absen. Cuti terakhir Jobs hampir dua tahun setelah dia beristirahat selama enam bulan untuk menjalani transplantasi hati.

"Atas permintaan saya, dewan direktur mengabulkan cuti sakit saya sehingga saya bisa fokus pada kesehatan saya. Saya sangat mencintai t Apple dan berharap kembali secepat saya bisa," tulis Jobs dalam email kepada para staf yang diterbitkan dalam berita berkala.

Tidak seperti pengumuman sebelumnya, Apple tidak mengatakan kapan Jobs akan kembali, ini menimbulkan ketakutan terbesar mengenai kondisi kesehatan Jobs. Seorang juru bicara Apple menolak berkomentar lebih jauh.

"Kali ini anda harus mempertanyakan kemampuannya untuk sembuh," kata analis Hudson Square Research, Daniel Ernst.

Jobs pernah menderita kanker pankreas. Dia mengatakan Tim Cook, Chief Operating Officer (COO) Apple akan bertanggung jawab pada perusahaan, tetapi Jobs akan tetap menjadi CEO dan terlibat dalam keputusan strategis utama.

Saham Apple ditutup pada 6.2 persen lebih rendah di Frankfurt. Saham Nasdaq jatuh 1.29 persen.

Belum lama ini, saham Apple mencapai angka tertinggi setelah mengumumkan iPhone akan tersedia bagi konsumen Verizon Wireless, operator telepon terbesar di AS.

Shaw Wu, analis Kaufman Bros. mengatakan berita itu kemungkinan menimbulkan kesempatan pembelian bagi investor.

"Jelas saham akan terpukul besok. Tetapi, saya melihat tak ada alasan mengapa saham ini tidak akan tetap bekerja."

Jobs Kunci Kebangkitan Apple
Nasib Apple terikat dengan Jobs. Dia adalah pemimpin yang karismatis dan mudah marah. Jobs menyelamatkan perusahaan pembuat komputer itu saat hampir mati tahun 1996 setelah 12 tahun absen dari perusahaan yang dia dirikan.

Peluncuran iPhone, ponsel pintar berlayar sentuh tahun 2007, dan iPad, komputer tablet tahun 2010, menempa lini bisnis baru bagi perusahaan yang menciptakan kategori komputasi pribadi dan membantu memimpin industri teknologi dalam arah baru.

Para analis mengatakan efek operasi Apple harus dibatasi dalam jangka pendek, sejak barisan produk kuat.

Versi selanjutnya dari iPad, iPad 2 masih diharapkan akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan. Debut yang menghebohkan dari koran digital bersama News Corp, meskipun ditunda karena masalah teknis, juga akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Absennya Jobs akan menjadi perhatian lebih besar bila itu menjadi berkepanjangan. Cook menjalankan operasional dari hari ke hari selama absen terakhir Jobs tahun 2009.

"Ini menjadi kejutan bagi investor Apple dan pasti akan berdampak pada saham Apple," kata Alexander Peterc, analis ekuiti di Exane.

Meskipun Apple tidak mengucapkan dengan jelas strategi penggantian, Cook, yang namanya terus muncul dalam daftar pendek untuk pekerjaan teratas di firma teknologi lain, dipandang akan menjadi penerus.

Di antara pengumuman cuti sakit Jobs tahun 2009 hingga kembalinya, saham Apple naik 60 persen dibawah pengawasan Cook.

Masih belum pasti apakah Cook memiliki visi strategis yang dimiliki Jobs.

Cook diangkat sebagai COO tahun 2005 dan disebut-sebut sebagai ahli kerumitan dan rantai pasokan yang sangat luas. Ia juga mengelola layanan penjualan, dukungan dan memimpin divisi perusahaan komputer Mac.

Cook mengambil alih operasional harian tahun 2009 saat Jobs cuti untuk menjalani transplantasi hati. Dia juga mengendalikan perusahaan tahun 2005, setelah Jobs menjalani operasi kanker pankreas.

Masa depan Apple
Brian Marshall, analis Gleacher & Co mengatakan para investor tak diragukan lagi akan mempertanyakan momentum jangka panjang Apple.

"Jelas Steve seorang yang visioner. Pada saham seharga 350 dolar, ini akan mempengaruhi investor," kata Marshall.

Richard Windsor, spesialis teknologi global di Nomura, setuju bila absennya Jobs tidak akan memiliki efek fundamental, tapi "Persepsi dari perusahaan adalah masalah lain. Steve Jobs dilihat oleh pasar sebagai kekuatan utama dalam arah strategi utama Apple. Bila kanker pankreasnya kambuh, itu bisa agak mengkhawatirkan," tambah Windsor.

Apple terkenal tutup mulut mengenai kondisi kesehatan Jobs. Dia menjalani operasi tahun 2004 karena jenis tumor yang tidak umum di pankreasnya yang disebut tumor neuroendokrin. Tumor itu bisa menimbulkan ketidakseimbangan hormon, misalnya yang menyebabkan Jobs mengambil cuti sakit tahun 2009.

Jobs menjalani transplantasi hati tahun 2009, dan penerima transplantasi organ kadang-kadang mengalami masalah kesehatan yang berulang-ulang selama hidupnya. Sebagian karena mereka sering menerima obat penekan kekebalan untuk mencegah penolakan organ.

Jobs tampak kurus sejak operasi transplantasi tahun 2009. Dan, dia masih tampak pada acara Apple belum lama ini, sesuatu yang tidak luput dari perhatian.

Tetapi, pada musim panas lalu dia mengatakan merasa "hebat," menanggapi pertanyaan dari seorang jurnalis.
(Eny/A038/ART)