Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan pemerintah mengharapkan semua pihak termasuk pemerintah daerah memperluas cakupan vaksinasi COVID-19 di seluruh daerah di Indonesia.

"Kami mengingatkan kembali untuk terus dapat meningkatkan cakupan vaksinasi kita," kata Nadia dalam Siaran Pers PPKM virtual di Jakarta, Rabu.

Nadia menuturkan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bangkalan di Provinsi Jawa Timur, perlu menambah percepatan untuk mencapai target vaksinasi 70 persen dosis pertama pada seluruh sasaran serta 60 persen dosis pertama pada seluruh lanjut usia (lansia) dengan mengupayakan berbagai inovasi dan terobosan-terobosan sesuai dengan konteks lokal daerah.

Baca juga: Pemerintah harapkan masyarakat dukung vaksinasi COVID-19

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah dan terus membantu mendukung mengupayakan pencapaian kekebalan komunitas untuk bisa kita capai segera mungkin," ujarnya.

Untuk kelompok masyarakat rentan seperti kelompok lansia, Nadia mengatakan masih ada daerah yang masih sangat rendah cakupan vaksinasi COVID-19 baik pada dosis pertama maupun dosis kedua seperti di Sumatera Barat, Aceh, Papua, dan Maluku Utara.

Nadia berharap ada strategi yang dapat disusun sesuai dengan permasalahan atau hambatan yang spesifik di masing-masing wilayah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 pada kelompok rentan.

Di luar Jawa dan Bali, pemerintah Indonesia juga terus mendorong upaya agar ibu kota provinsi bisa mencapai target cakupan vaksinasi 70 persen dengan dosis pertama pada seluruh sasaran di Oktober 2021.

Nadia menuturkan Kota Serang di Banten, Kota Kupang di Nusa Tenggara Timur dan Kota Palangka Raya di Kalimantan Tengah telah berhasil mencapai target di pekan ketiga September 2021.

Sementara, ibu kota provinsi lainnya perlu untuk meningkatkan cakupan target vaksinasi hingga Oktober 2021.

***3***
Baca juga: 50,4 juta warga Indonesia sudah dapat vaksin dosis kedua
Baca juga: Jubir: Kasus COVID-19 landai didapat dengan prokes dan vaksinasi