Juru bicara: Keluarga selektif bepergian di tengah pandemi COVID-19
29 September 2021 19:57 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro berbicara dalam Siaran Pers PPKM virtual di Jakarta, Rabu (29/9/2021). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan keluarga harus selektif bepergian di tengah mobilitas masyarakat yang semakin tinggi saat pandemi COVID-19 masih berlangsung.
"Dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi belakangan ini, keluarga wajib sekali selektif dalam melakukan bepergian. Pastikan tidak ada alternatif lain apabila harus terpaksa keluar rumah," kata dia dalam Siaran Pers PPKM secara virtual di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah meluncurkan dan memperkenalkan protokol kesehatan keluarga pada pandemi COVID-19, yang bisa dipakai sebagai panduan bagi keluarga.
Dari panduan itu, ia mengatakan ada tiga hal penting yang harus diingat saat beraktivitas di luar rumah, yakni pertama adalah keluarga tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai standar yang berlaku.
"Pakai masker dengan baik dan benar, sering-seringlah mencuci tangan terutama dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer (penyanitasi tangan), menjaga jarak aman dengan orang lain, menjauhi kerumunan dan tentunya membatasi mobilitas," ujar dia.
Baca juga: Peningkatan mobilitas masyarakat harus diiringi prokes ketat
Kedua adalah memastikan kondisi tubuh sehat. Periksa suhu tubuh sebelum keluar rumah dan bawa semua perlengkapan protokol kesehatan yang diperlukan, termasuk masker cadangan, penyanitasi tangan, dan tempat atau wadah untuk menaruh masker limbah.
"Pastikan kita keluar rumah untuk kembali produktif bukan untuk menyebarkan penyakit apalagi tertular penyakit karena kondisi badan tidak fit," tutur Reisa.
Ketiga adalah ketika pulang ke rumah, jangan langsung bersentuhan dengan anggota keluarga atau bahkan dengan barang-barang yang dipakai bersamaan dengan seluruh anggota keluarga seperti alat makan.
Pastikan tetap melakukan protokol kesehatan pulang ke rumah dengan ketat, yakni membersihkan barang-barang bawaan dari luar rumah, segera mandi dan membersihkan seluruh anggota badan dari rambut hingga kaki, serta mengganti pakaian bersih sebelum kontak dengan anggota keluarga lainnya.
Reisa mengatakan penting bagi setiap anggota keluarga untuk memperhatikan detail protokol kesehatan keluarga tersebut dengan penuh kehati-hatian.
Selain mencegah penularan di klaster keluarga, panduan protokol kesehatan itu juga penting dilakukan dalam rangka mencegah timbulnya gelombang baru konfirmasi kasus COVID-19 yang tinggi di kemudian hari.
"Kita harus cegah dan harus kita buktikan bahwa kita bisa tetap disiplin protokol kesehatan, terutama tetap memakai masker dan terutama di luar, di ruang publik. Jangan melakukan kerumunan apalagi sengaja berkerumun," kata Reisa.
Baca juga: Luhut sebut ada peningkatan mobilitas di ritel dan rekreasi
Baca juga: Peneliti sarankan pengetatan pengawasan untuk cegah lonjakan COVID-19
"Dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi belakangan ini, keluarga wajib sekali selektif dalam melakukan bepergian. Pastikan tidak ada alternatif lain apabila harus terpaksa keluar rumah," kata dia dalam Siaran Pers PPKM secara virtual di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah meluncurkan dan memperkenalkan protokol kesehatan keluarga pada pandemi COVID-19, yang bisa dipakai sebagai panduan bagi keluarga.
Dari panduan itu, ia mengatakan ada tiga hal penting yang harus diingat saat beraktivitas di luar rumah, yakni pertama adalah keluarga tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai standar yang berlaku.
"Pakai masker dengan baik dan benar, sering-seringlah mencuci tangan terutama dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer (penyanitasi tangan), menjaga jarak aman dengan orang lain, menjauhi kerumunan dan tentunya membatasi mobilitas," ujar dia.
Baca juga: Peningkatan mobilitas masyarakat harus diiringi prokes ketat
Kedua adalah memastikan kondisi tubuh sehat. Periksa suhu tubuh sebelum keluar rumah dan bawa semua perlengkapan protokol kesehatan yang diperlukan, termasuk masker cadangan, penyanitasi tangan, dan tempat atau wadah untuk menaruh masker limbah.
"Pastikan kita keluar rumah untuk kembali produktif bukan untuk menyebarkan penyakit apalagi tertular penyakit karena kondisi badan tidak fit," tutur Reisa.
Ketiga adalah ketika pulang ke rumah, jangan langsung bersentuhan dengan anggota keluarga atau bahkan dengan barang-barang yang dipakai bersamaan dengan seluruh anggota keluarga seperti alat makan.
Pastikan tetap melakukan protokol kesehatan pulang ke rumah dengan ketat, yakni membersihkan barang-barang bawaan dari luar rumah, segera mandi dan membersihkan seluruh anggota badan dari rambut hingga kaki, serta mengganti pakaian bersih sebelum kontak dengan anggota keluarga lainnya.
Reisa mengatakan penting bagi setiap anggota keluarga untuk memperhatikan detail protokol kesehatan keluarga tersebut dengan penuh kehati-hatian.
Selain mencegah penularan di klaster keluarga, panduan protokol kesehatan itu juga penting dilakukan dalam rangka mencegah timbulnya gelombang baru konfirmasi kasus COVID-19 yang tinggi di kemudian hari.
"Kita harus cegah dan harus kita buktikan bahwa kita bisa tetap disiplin protokol kesehatan, terutama tetap memakai masker dan terutama di luar, di ruang publik. Jangan melakukan kerumunan apalagi sengaja berkerumun," kata Reisa.
Baca juga: Luhut sebut ada peningkatan mobilitas di ritel dan rekreasi
Baca juga: Peneliti sarankan pengetatan pengawasan untuk cegah lonjakan COVID-19
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: