Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan peningkatan mobilitas masyarakat harus diiringi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat untuk mencegah kenaikan kasus COVID-19.

"Kami ingatkan setiap peningkatan mobilitas harus diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat untuk menjaga kita semua. Jangan pernah kasih kendor protokol kesehatan demi perlindungan kita bersama," kata Nadia dalam siaran pers PPKM virtual di Jakarta, Rabu.

Nadia menuturkan penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan relaksasi kegiatan masyarakat pasti akan meningkatkan mobilitas masyarakat.

Oleh karenanya, pemerintah terus melakukan pemantauan terhadap mobilitas masyarakat dan terus mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah agar tetap waspada sehingga tidak terjadi kasus baru dan kenaikan kasus COVID-19.

Nadia menuturkan pemerintah melakukan pemantauan pergerakan masyarakat menggunakan berbagai pendekatan, salah satunya adalah memanfaatkan data Google Mobility.

Hasil pemantauan menunjukkan di semua provinsi terjadi peningkatan pergerakan masyarakat, bahkan ada beberapa daerah yang sudah melampaui level sebelum pandemi seperti di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Tentunya, itu menjadi perhatian pemerintah dan semua pihak untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus sebagaimana Indonesia pernah mengalami gelombang kasus COVID-19 yang sangat besar pada beberapa waktu lalu.

Untuk itu, pemerintah mengingatkan untuk segera meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19, mematuhi protokol kesehatan dan bekerja sama dengan petugas di lapangan untuk upaya pelacakan kontak, karantina dan isolasi.

"Hal ini tidak lain adalah upaya kita untuk memutuskan rantai penularan COVID-19. Ingat setiap peningkatan mobilitas harus diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat," ujar Nadia.
Baca juga: Jubir: Capaian vaksinasi beri optimisme Indonesia lewati fase COVID-19
Baca juga: Jubir: Level PPKM tidak bisa turun jika vaksinasi belum capai target
Baca juga: Jubir minta masyarakat tidak takut lakukan pengujian COVID-19