Jakarta (ANTARA News) - Kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada sesi perdagangan Selasa sore melemah tipis sebesar 2 poin ke posisi Rp9.062 dibanding pada posisi rupiah pagi yang berada di posisi Rp9.060.

Pengamat pasar uang, Farial Anwar, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pergerakan kurs rupiah dalam beberapa hari ini terus menunjukkan trendyang melemah, kendati pelemahan mata uang dalam negeri itu tidak terlalu signifikan.

"Melemahnya rupiah masih bersifat masif, terlihat pergerakan rupiah dari hari ke hari walau hanya bergerak sempit dengan kecenderungan melemah," ujarnya.

Ia menambahkan, keluarnya dana asing seperti di pasar modal dan surat utang negara (SUN) mencerminkan pelaku pasar asing sedang melakukan profit taking (ambil untung).

"Penurunan ini terkait dengan derasnya dana asing (capital inflow) pada 2010, maka tidak heran bila asing melakukan profit taking setelah itu kembali menggunakan dolar AS," katanya.

Ia menilai, pelaku asing yang menaruh dananya di dalam negeri ini, mayoritas pelaku pasarnya bersifat oportunis (jangka pendek) atas baiknya ekonomi Indonesia.

"Jika mereka sudah menemukan tempat lain, maka mereka akan langsung keluar. Saat ini mereka masih mencari, maka dari itu keluarnya tidak sekaligus atau bersifat masif," ucap dia.

Namun, ia optimistis,rupiah akan bergerak kembali menguat atau `rebound` seiring dengan ekonomi dalam negeri yang terus akan tumbuh.
(T.KR-ZMFB012/P003)