Piala Sudirman
Rionny: Kurang konsisten penyebab kekalahan Putri dari Mia Blichfeldt
29 September 2021 18:22 WIB
Foto arsip - Pebulu tangkis junior putri Indonesia Putri Kusuma Wardani meluapkan kegembiraan usai mengalahkan pebulu tangkis junior putri China Zhou Meng dengan skor 21-18, 20-22, 21-14 pada final Kejuaraan Dunia Junior 2019 di Kazan Gymnastic Center, Rusia, Sabtu (5/10/2019). ANTARA FOTO/Humas PP PBSI/Widya Amelia/handout/hma/wsj. (ANTARA FOTO/Widya Amelia)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky mengatakan bahwa kekalahan Putri Kusuma Wardani dari pemain Denmark Mia Blichfeldt pada pertandingan terakhir Grup C Piala Sudirman 2021, semata-mata karena kurang konsisten.
"Tadi Putri cuma kurang konsisten. Ada ragu-ragu. Apalagi setelah kena fault ikut memengaruhi penampilan selanjutnya di gim ketiga," ujar Rionny seusai pertandingan melalui siaran pers PP PBSI, Rabu.
Putri yang tampil pada partai kedua pertandingan penentuan juara Grup C di Energia Areena, Vantaa, Finlandia tersebut, kalah dalam tiga gim oleh pemain peringkat 12 dunia tersebut 11-21, 21-16, 14-21.
Juara Spain Masters itu selalu tertinggal pada gim pembuka hingga menyerah 11-21, namun mampu memperbaiki permainannya dan berhasil merebut gim kedua 21-16, namun ia tidak mampu mempertahankan permainannya itu pada gim ketiga.
"Saya agak tegang juga saat di awal. Tetapi dukungan dan support dari para senior yang menyemangati saya dari pinggir lapangan membuat saya lebih tenang dan bisa bermain lebih yakin," ujar Putri.
Baca juga: Terlalu kuat bagi Putri, Mia samakan kedudukan 1-1 bagi Denmark
Baca juga: Kegagalan Ginting buat Indonesia tertinggal sementara 1-2 dari Denmark
Fault pada gim ketiga, diakui Putri, mengganggu fokusnya sehingga mempengaruhi permainannya secara keseluruhan pada gim penentuan itu.
"Kena fault tadi membuat fokus saya goyah. Kehilangan dua angka di awal ini memengaruhi penampilan saya di gim penentuan," kata Putri.
Sementara itu, pelatih tunggal putri, Herli Djaenudin mengatakan, karena kurang konsisten, kemenangan pada gim kedua tidak mampu dipertahankan Putri pada gim penentuan.
"Kurang konsisten saja. Setelah unggul di gim kedua, Putri malah tidak bisa bermain baik lagi seperti ketika memenangi laga di gim kedua," ujar Herli.
Meski begitu, sebagai pemain muda, Putri mendapat banyak pelajaran penting di Piala Sudirman ini. Dia bisa bertemu dengan pemain-pemain rangking atas yang lebih senior.
"Semoga dia bisa belajar banyak dari pengalaman di Piala Sudirman. Kekalahan ini tentu harus menjadi pelajaran bagi Putri (saat ini peringkat 136 dunia) untuk berlatih lebih keras agar kelak bisa bersaing dengan pemain top dunia lain di laga-laga selanjutnya," kata Herli.
Soal pemilihan Putri untuk tampil melawan Denmark, Kabid Binpres Rionny Mainaky mengatakan, Putri dipilih bertanding karena dalam persiapan terakhir, lebih siap dibandingkan dengan Gregoria Mariska Tunjung. Selain itu, Putri juga memiliki kecepatan dan rasa percaya diri.
Baca juga: Greysia/Apriyani bantu Indonesia imbangi sementara Denmark 2-2
Baca juga: Marcus/Kevin bawa Indonesia unggul 1-0 atas Denmark di Piala Sudirman
Baca juga: Target juara grup, Indonesia turunkan pemain inti hadapi Denmark
"Tadi Putri cuma kurang konsisten. Ada ragu-ragu. Apalagi setelah kena fault ikut memengaruhi penampilan selanjutnya di gim ketiga," ujar Rionny seusai pertandingan melalui siaran pers PP PBSI, Rabu.
Putri yang tampil pada partai kedua pertandingan penentuan juara Grup C di Energia Areena, Vantaa, Finlandia tersebut, kalah dalam tiga gim oleh pemain peringkat 12 dunia tersebut 11-21, 21-16, 14-21.
Juara Spain Masters itu selalu tertinggal pada gim pembuka hingga menyerah 11-21, namun mampu memperbaiki permainannya dan berhasil merebut gim kedua 21-16, namun ia tidak mampu mempertahankan permainannya itu pada gim ketiga.
"Saya agak tegang juga saat di awal. Tetapi dukungan dan support dari para senior yang menyemangati saya dari pinggir lapangan membuat saya lebih tenang dan bisa bermain lebih yakin," ujar Putri.
Baca juga: Terlalu kuat bagi Putri, Mia samakan kedudukan 1-1 bagi Denmark
Baca juga: Kegagalan Ginting buat Indonesia tertinggal sementara 1-2 dari Denmark
Fault pada gim ketiga, diakui Putri, mengganggu fokusnya sehingga mempengaruhi permainannya secara keseluruhan pada gim penentuan itu.
"Kena fault tadi membuat fokus saya goyah. Kehilangan dua angka di awal ini memengaruhi penampilan saya di gim penentuan," kata Putri.
Sementara itu, pelatih tunggal putri, Herli Djaenudin mengatakan, karena kurang konsisten, kemenangan pada gim kedua tidak mampu dipertahankan Putri pada gim penentuan.
"Kurang konsisten saja. Setelah unggul di gim kedua, Putri malah tidak bisa bermain baik lagi seperti ketika memenangi laga di gim kedua," ujar Herli.
Meski begitu, sebagai pemain muda, Putri mendapat banyak pelajaran penting di Piala Sudirman ini. Dia bisa bertemu dengan pemain-pemain rangking atas yang lebih senior.
"Semoga dia bisa belajar banyak dari pengalaman di Piala Sudirman. Kekalahan ini tentu harus menjadi pelajaran bagi Putri (saat ini peringkat 136 dunia) untuk berlatih lebih keras agar kelak bisa bersaing dengan pemain top dunia lain di laga-laga selanjutnya," kata Herli.
Soal pemilihan Putri untuk tampil melawan Denmark, Kabid Binpres Rionny Mainaky mengatakan, Putri dipilih bertanding karena dalam persiapan terakhir, lebih siap dibandingkan dengan Gregoria Mariska Tunjung. Selain itu, Putri juga memiliki kecepatan dan rasa percaya diri.
Baca juga: Greysia/Apriyani bantu Indonesia imbangi sementara Denmark 2-2
Baca juga: Marcus/Kevin bawa Indonesia unggul 1-0 atas Denmark di Piala Sudirman
Baca juga: Target juara grup, Indonesia turunkan pemain inti hadapi Denmark
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: