Presiden Dianugerahi Gelar Adat Batak
18 Januari 2011 14:02 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) menerima gelar kehormatan saat meresmikan (grand opening) Museum Batak TB Silalahi Center, di kawasan Danau Toba, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Selasa (18/1). (ANTARA/Rumgapres/Anung)
Balige, Sumatera Utara (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianugerahi gelar Patuan Sorimulia Raja oleh Lembaga Adat Batak Angkola.
Pemberian gelar itu adalah salah satu acara dalam peresmian Museum Batak di Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, Selasa.
Gelar itu adalah gelar kehormatan tertinggi Batak Mandailing yang juga berarti "Paduka Tuan". Pemberian gelar itu juga melengkapi nama presiden menjadi Susilo Bambang Yudhoyono Siregar.
Sementara itu, Ibu Negara Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono diberi gelar Naduma Harungguan Hasayangan. Gelar itu adalah gelar kehormatan untuk istri atau permaisuri. Pemberian gelar itu melengkapi nama Ibu Negara menjadi Ani Bambang Yudhoyono Pohan.
Prosesi pemberian gelar itu diawali dengan pemberian pakaian adat dan perlengkapannya kepada presiden dan Ani Yudhoyono Pohan.
Masing-masing dari enam sub-etnis Batak memberikan pakaian, senjata, dan perlengkapan lain kepada presiden dan Ani Yudhoyono. Keenam sub-etnis itu adalah Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Pakpak Dairi, dan Angkola.
Presiden dan Ani Yudhoyono menerima persembahan itu satu demi satu. Keduanya selalu tersenyum saat menerima persembahan itu.
(L.F008*G003/E001/P003)
Pemberian gelar itu adalah salah satu acara dalam peresmian Museum Batak di Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, Selasa.
Gelar itu adalah gelar kehormatan tertinggi Batak Mandailing yang juga berarti "Paduka Tuan". Pemberian gelar itu juga melengkapi nama presiden menjadi Susilo Bambang Yudhoyono Siregar.
Sementara itu, Ibu Negara Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono diberi gelar Naduma Harungguan Hasayangan. Gelar itu adalah gelar kehormatan untuk istri atau permaisuri. Pemberian gelar itu melengkapi nama Ibu Negara menjadi Ani Bambang Yudhoyono Pohan.
Prosesi pemberian gelar itu diawali dengan pemberian pakaian adat dan perlengkapannya kepada presiden dan Ani Yudhoyono Pohan.
Masing-masing dari enam sub-etnis Batak memberikan pakaian, senjata, dan perlengkapan lain kepada presiden dan Ani Yudhoyono. Keenam sub-etnis itu adalah Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Pakpak Dairi, dan Angkola.
Presiden dan Ani Yudhoyono menerima persembahan itu satu demi satu. Keduanya selalu tersenyum saat menerima persembahan itu.
(L.F008*G003/E001/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
Tags: