Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 1.500 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Jakarta Barat dijadwalkan mulai menerima vaksin dosis pertama pada vaksinasi massal oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat pada pekan kedua Oktober 2021.

"Sebelumnya kita berencana 4 Oktober tapi ada tes CPNS (calon pengawai negeri sipil) di kantor Wali Kota. Jadi, diundur mulai 11 Oktober," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Barat Tamo Sijabat, saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Menurut Tamo, PMKS merupakan salah satu lapisan masyarakat yang harus divaksin lantaran kerap berkegiatan di luar rumah.

Sebelumnya, pihaknya berencana untuk memvaksin 4.000 PMKS, tetapi karena sulit mencari PMKS lantaran hidup berpindah-pindah dan tidak membawa identitas diri, akhirnya hanya mampu mendata 1.500 PMKS.

Baca juga: Pemkot Jakarta Barat undur rencana vaksinasi bagi PMKS

Tamo mengatakan mayoritas PMKS yang terdata yakni manusia gerobak, pemulung dan beberapa anak jalanan.

Hal tersebut terlihat kala petugas melakukan pendataan PMKS di lapangan.

"Terbanyak dari Kecamatan Cengkareng, kedua di Grogol, ketiga Tambora dan Taman Sari," kata Tamo.

Nantinya, Satpol PP akan menggandeng beberapa pihak seperti Sudin Kesehatan Jakarta Barat dan pihak swasta untuk terlibat dalam kegiatan tersebut.

Baca juga: Pemkot Jakarta Barat akan vaksin 5.000 PMKS mulai September

Dengan demikian, tegasnya, program vaksinasi massal untuk PMKS tersebut bisa berjalan maksimal.

"Acaranya diperkirakan akan berjalan selama empat hari. Diharapkan bisa berjalan dengan lancar," kata Tamo.