PON Papua
Siasat jitu sepak takraw putri DKI berbuah medali emas
29 September 2021 16:02 WIB
Sejumlah pesepak takraw putri DKI Jakarta meluapkan kegembiraan usai memenangkan pertandingan final ganda putri beregu Sepak Takraw PON Papua melawan Jawa Timur di GOR Trikora Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Rabu (29/9/2021). Ganda putri beregu DKI Jakarta berhasil menang atas Jawa Timur dengan skor 2-1 (21-15, 15-21, 21-14), (15-21, 21-18, 19-21), dan (21-18, 21-19). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jayapura (ANTARA) - Pelatih tim sepak takraw putri DKI Jakarta, Abdul Gani, melakukan perjudian yang berani saat mengubah daftar urutan regu untuk partai final nomor double tim Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua menghadapi Jawa Timur di GOR Trikora, Kota Jayapura, Rabu.
Perubahan daftar urutan tersebut rupanya menjadi siasat jitu yang berbuah medali emas, sebab anak-anak asuh Abdul Gani mampu menundukkan Jatim 2-1 dalam partai final.
Strategi itu ditempuh Abdul Gani, berkaca dari kekalahan yang diderita DKI saat menghadapi Jatim dengan skor 0-2 dalam fase penyisihan.
"Saya mengatakan ke anak-anak bahwa pertandingan penyisihan itu hanya menentukan peringkat, menang bagus, kalah pun tak apa, kita bisa menyimpan tenaga," katanya saat ditemui seusai pertandingan.
"Untuk final ini kami mencoba mengubah ritme permainan, ubah urutan regu yang berbeda juga. Tadinya regu pertama sekarang ada di regu kedua dan sebaliknya.
"Regu kedua mereka juga lebih senior dan berpengalaman, tanpa bermaksud melepas, fokus kami memang ada di regu ketiga," ujar Abdul Gani menambahkan.
Jasmini, yang merupakan atlet jebolan tim nasional sepak takraw putri untuk Asian Games 2018 dan Arafuru Games 2019, berpasangan dengan Dita Pratiwi mampu meraih angka lewat pertarungan alot 21-15, 15-21, 21-14 melawan pasangan Siti Juwariyah dan Aulia Febriani.
Lantas dalam pertandingan regu kedua Jatim yang digawangi mantan pemain timnas Mega Citra bersama Rani Susanti harus bersusah payah mengalahkan pasangan DKI Alda Aulia dan Munawarah 21-15, 18-21 dan 21-19.
Dalam pertandingan penentuan DKI yang mengerahkan Indra Yuliasti dan Yunita Indria sukses menang dua set langsung 21-18, 21-19 atas pasangan Jatim Maharani Wirowati dan Nini Karmila untuk mengunci medali emas PON Papua.
"Anak-anak tampil luar biasa, bahkan kalau saya lihat mereka di atas kualitas sesi latihan, mungkin karena mereka juga bersemangat ingin juara PON, bertahun-tahun enggak pernah hanya perak atau perunggu," kata Abdul Gani.
Kemenangan atas Jatim di nomor double tim, memastikan kontingen sepak takraw DKI memenuhi target satu medali emas yang mereka patok untuk PON Papua.
Dengan terpenuhi target satu medali emas, Abdul Gani berharap anak-anak asuhnya yang akan kembali tampil di nomor quadrant membidik target mencapai partai final.
Pertandingan sepak takraw quadrant putri PON Papua dijadwalkan mulai dimainkan pada Kamis 7 Oktober nanti.
Baca juga: DKI Jakarta jegal ambisi Jatim kawinkan emas sepak takraw double tim
Baca juga: Jatim sabet medali emas sepak takraw double tim putra PON Papua
Baca juga: Kekompakan modal sepak takraw Jatim raih emas perdana di PON Papua
Perubahan daftar urutan tersebut rupanya menjadi siasat jitu yang berbuah medali emas, sebab anak-anak asuh Abdul Gani mampu menundukkan Jatim 2-1 dalam partai final.
Strategi itu ditempuh Abdul Gani, berkaca dari kekalahan yang diderita DKI saat menghadapi Jatim dengan skor 0-2 dalam fase penyisihan.
"Saya mengatakan ke anak-anak bahwa pertandingan penyisihan itu hanya menentukan peringkat, menang bagus, kalah pun tak apa, kita bisa menyimpan tenaga," katanya saat ditemui seusai pertandingan.
"Untuk final ini kami mencoba mengubah ritme permainan, ubah urutan regu yang berbeda juga. Tadinya regu pertama sekarang ada di regu kedua dan sebaliknya.
"Regu kedua mereka juga lebih senior dan berpengalaman, tanpa bermaksud melepas, fokus kami memang ada di regu ketiga," ujar Abdul Gani menambahkan.
Jasmini, yang merupakan atlet jebolan tim nasional sepak takraw putri untuk Asian Games 2018 dan Arafuru Games 2019, berpasangan dengan Dita Pratiwi mampu meraih angka lewat pertarungan alot 21-15, 15-21, 21-14 melawan pasangan Siti Juwariyah dan Aulia Febriani.
Lantas dalam pertandingan regu kedua Jatim yang digawangi mantan pemain timnas Mega Citra bersama Rani Susanti harus bersusah payah mengalahkan pasangan DKI Alda Aulia dan Munawarah 21-15, 18-21 dan 21-19.
Dalam pertandingan penentuan DKI yang mengerahkan Indra Yuliasti dan Yunita Indria sukses menang dua set langsung 21-18, 21-19 atas pasangan Jatim Maharani Wirowati dan Nini Karmila untuk mengunci medali emas PON Papua.
"Anak-anak tampil luar biasa, bahkan kalau saya lihat mereka di atas kualitas sesi latihan, mungkin karena mereka juga bersemangat ingin juara PON, bertahun-tahun enggak pernah hanya perak atau perunggu," kata Abdul Gani.
Kemenangan atas Jatim di nomor double tim, memastikan kontingen sepak takraw DKI memenuhi target satu medali emas yang mereka patok untuk PON Papua.
Dengan terpenuhi target satu medali emas, Abdul Gani berharap anak-anak asuhnya yang akan kembali tampil di nomor quadrant membidik target mencapai partai final.
Pertandingan sepak takraw quadrant putri PON Papua dijadwalkan mulai dimainkan pada Kamis 7 Oktober nanti.
Baca juga: DKI Jakarta jegal ambisi Jatim kawinkan emas sepak takraw double tim
Baca juga: Jatim sabet medali emas sepak takraw double tim putra PON Papua
Baca juga: Kekompakan modal sepak takraw Jatim raih emas perdana di PON Papua
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021
Tags: