Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu, mengikuti tren pasar global karena selera risiko terpukul di tengah kekhawatiran meningkatnya tekanan inflasi dan ketidakpastian ekonomi dengan meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan krisis listrik China.
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia merosot 1,08 persen atau 78,90 poin menjadi menetap di 7.196,70 poin, dengan hampir semua sektor berada di zona merah. Indeks acuan berakhir 1,47 persen atau 108,60 poin lebih rendah pada Selasa (28/9/2021).
Pasar Asia melemah karena keraguan muncul kembali atas pemulihan global pada saat Federal Reserve (Fed) AS akan mengurangi stimulus dan Pemerintahan Biden terjebak dalam negosiasi plafon utang yang kontroversial, yang dapat menyebabkan penutupan pemerintah.
"Prospek kenaikan suku bunga dan risiko inflasi telah membuat investor khawatir dan ragu tentang pemulihan global, dan pasar lokal terus melihat risiko jangka pendek," kata Mathan Somasundaram, Kepala Eksekutif di Deep Data Analytics.
"Pasar Aussie akan mengikuti ekuitas AS, serta sektor teknologi dan kesehatan akan terkena dampak kenaikan imbal hasil sementara sumber daya dapat terpengaruh oleh ketidakpastian China."
China, mitra dagang utama negara itu, telah bergulat dengan krisis listrik yang meluas, yang telah memaksa banyak pabrik termasuk yang memasok Apple dan Tesla untuk berhenti.
Baca juga: Saham Australia anjlok, krisis listrik China seret saham tambang
Saham sektor teknologi yang sensitif terhadap suku bunga terpuruk 2,36 persen, muncul sebagai beban terbesar di bursa lokal, mengikuti indeks Komposit Nasdaq yang berbasis teknologi yang berakhir turun tajam semalam.
Perusahaan fintech Australia Tyro Payments Ltd menjadi pencetak kerugian teratas di sub-indeks teknologi, anjlok 5,83 persen, diikuti oleh perusahaan teknologi citra udara Nearmap Ltd yang kehilangan 5,29 persen.
Saham sektor energi melemah 1,81 persen, mengikuti harga minyak yang lebih rendah karena persediaan minyak mentah AS secara tak terduga naik setelah keraguan atas permintaan muncul kembali.
Saham kelas berat Washington H Soul Pattinson and Company Ltd serta Woodside Petroleum Ltd memimpin penurunan di sub-indeks energi, masing-masing merosot 3,84 persen dan 2,21 persen.
Sementara itu, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru berkurang 0,41 persen atau 54,59 poin menjadi menyelesaikan sesi di 13119,8 poin.
Baca juga: Saham Australia turun tajam, pembatasan produksi China pukul penambang
Saham Australia jatuh, pasar khawatir inflasi dan pelambatan ekonomi
29 September 2021 15:15 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pegawai sedang memperhatikan monitor bursa saham Australia (ASX). ANTARA/REUTERS/David Gray/am.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: