PON Papua
Panglima TNI tegaskan percepatan vaksinasi syarat menjadi "venue" PON
29 September 2021 14:57 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito saat memimpin rapat bersama Forkopimda Se-Provinsi Papua tentang Perkembangan Pelaksanaan Vaksin di Wilayah Venue PON XX, bertempat di Jayapura, Rabu (29/9/2021). (ANTARA/HO-Puspen TNI)
Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan, percepatan vaksinasi merupakan syarat bagi lima kabupaten/kota yang menjadi venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
"Untuk mencapai kekebalan yang optimal dibutuhkan dua kali vaksin yang merupakan syarat bagi penonton untuk masuk ke venue PON," kata Panglima TNI saat memimpin rapat bersama Forkopimda Se-Provinsi Papua tentang Perkembangan Pelaksanaan Vaksin di Wilayah Venue PON XX, bertempat di Jayapura, Rabu.
Baca juga: Panglima TNI: Antisipasi gangguan sekecil apa pun dalam pengamanan PON
Panglima TNI yang didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito menuturkan, bahwa komitmen utama suksesnya PON XX Papua tidak hanya sebatas sukses prestasi dan acara, tetapi juga sukses menangani penularan COVID-19 karena perhelatan akbar tingkat nasional ini melibatkan ribuan orang, sehingga harus melakukan persiapan secara matang.
"PON XX Papua merupakan even yang sangat menantang, tidak saja dari sisi bagaimana mengamankan jalannya pertandingan, tetapi juga dari sisi ancaman pandemi COVID-19," ujarnya dalam siaran persnya.
Meskipun saat ini hampir di seluruh Indonesia meliputi 34 provinsi mengalami tren penurunan dalam kasus positif COVID-19, namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Untuk akselerasi, kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini, pemerintah pusat telah memberikan prioritas distribusi vaksin dan dukungan tambahan tenaga vaksinator TNI-Polri dan relawan.
"Hal ini bertujuan untuk memastikan PON XX dapat tetap disaksikan oleh 25 persen penonton secara langsung di venue-venue di tiap kabupaten/kota, dengan syarat telah divaksin 2 dosis dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi," paparnya.
Menurut Marsekal Hadi, pemerintah daerah sebagai leading sector penanganan pandemi dan penyiapan PON XX, tentunya harus meningkatkan upaya penanganan dengan memberdayakan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda.
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri tinjau pengamanan PON XX jelang pembukaan
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menuturkan bahwa keberhasilan dalam penanganan vaksinasi COVID-19 dan penyelenggaraan PON XX akan menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Papua.
"Langkah penanganan yang harus segera dilaksanakan adalah meningkatkan disiplin protokol kesehatan, utamanya memakai masker. Kemudian memperkuat 3T (testing, tracing, treatment) untuk menurunkan laju penularan dan menyiapkan Isoter (isolasi terpusat) bagi masyarakat yang Isoman (isolasi mandiri) agar termonitor dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik," jelasnya.
Panglima TNI juga mengingatkan bahwa dalam mempercepat vaksinasi pemda bersama instansi terkait, TNI-Polri, BNPB, Kemenkes harus meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam manajemen vaksinasi agar rakyat Papua sehat dan tidak mengalami gejala berat saat tertular COVID-19.
Baca juga: Kapolri memastikan kesiapan pengamanan PON XX Papua
Baca juga: Mendagri terbitkan instruksi wajib prokes demi sukseskan PON XX
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri tinjau pengamanan PON XX jelang pembukaan
"Untuk mencapai kekebalan yang optimal dibutuhkan dua kali vaksin yang merupakan syarat bagi penonton untuk masuk ke venue PON," kata Panglima TNI saat memimpin rapat bersama Forkopimda Se-Provinsi Papua tentang Perkembangan Pelaksanaan Vaksin di Wilayah Venue PON XX, bertempat di Jayapura, Rabu.
Baca juga: Panglima TNI: Antisipasi gangguan sekecil apa pun dalam pengamanan PON
Panglima TNI yang didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito menuturkan, bahwa komitmen utama suksesnya PON XX Papua tidak hanya sebatas sukses prestasi dan acara, tetapi juga sukses menangani penularan COVID-19 karena perhelatan akbar tingkat nasional ini melibatkan ribuan orang, sehingga harus melakukan persiapan secara matang.
"PON XX Papua merupakan even yang sangat menantang, tidak saja dari sisi bagaimana mengamankan jalannya pertandingan, tetapi juga dari sisi ancaman pandemi COVID-19," ujarnya dalam siaran persnya.
Meskipun saat ini hampir di seluruh Indonesia meliputi 34 provinsi mengalami tren penurunan dalam kasus positif COVID-19, namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Untuk akselerasi, kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini, pemerintah pusat telah memberikan prioritas distribusi vaksin dan dukungan tambahan tenaga vaksinator TNI-Polri dan relawan.
"Hal ini bertujuan untuk memastikan PON XX dapat tetap disaksikan oleh 25 persen penonton secara langsung di venue-venue di tiap kabupaten/kota, dengan syarat telah divaksin 2 dosis dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi," paparnya.
Menurut Marsekal Hadi, pemerintah daerah sebagai leading sector penanganan pandemi dan penyiapan PON XX, tentunya harus meningkatkan upaya penanganan dengan memberdayakan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda.
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri tinjau pengamanan PON XX jelang pembukaan
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menuturkan bahwa keberhasilan dalam penanganan vaksinasi COVID-19 dan penyelenggaraan PON XX akan menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Papua.
"Langkah penanganan yang harus segera dilaksanakan adalah meningkatkan disiplin protokol kesehatan, utamanya memakai masker. Kemudian memperkuat 3T (testing, tracing, treatment) untuk menurunkan laju penularan dan menyiapkan Isoter (isolasi terpusat) bagi masyarakat yang Isoman (isolasi mandiri) agar termonitor dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik," jelasnya.
Panglima TNI juga mengingatkan bahwa dalam mempercepat vaksinasi pemda bersama instansi terkait, TNI-Polri, BNPB, Kemenkes harus meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam manajemen vaksinasi agar rakyat Papua sehat dan tidak mengalami gejala berat saat tertular COVID-19.
Baca juga: Kapolri memastikan kesiapan pengamanan PON XX Papua
Baca juga: Mendagri terbitkan instruksi wajib prokes demi sukseskan PON XX
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri tinjau pengamanan PON XX jelang pembukaan
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: