Siaran TV digital akan dilengkapi fitur ramah anak
29 September 2021 14:36 WIB
Direktur Penyiaran, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Geryantika Kurnia dalam webinar "Adu Strategi Pemerintah di Layar Kaca", Rabu (29/9). (ANTARA/Tangkapan layar)
Jakarta (ANTARA) - Siaran televisi (TV) terestrial digital akan terasa ramah bagi anak-anak karena dilengkapi dengan fitur kontrol orang tua.
"Siaran digital ramah anak karena ada (fitur) parental lock," kata Direktur Penyiaran, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Geryantika Kurnia, dalam sebuah webinar, Rabu.
Baca juga: Internet cepat bisa tersedia setelah migrasi siaran televisi
Fitur kontrol orang tua ini mengizinkan orang tua mengatur program siaran apa saja yang bisa ditonton anak. Ketika orang tua merasa sebuah program siaran tidak sesuai dengan usia anak, dia bisa menguncinya anak tidak bisa menonton.
Fitur ramah anak ini hanya salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh siaran televisi terestrial digital. Siaran TV digital juga menjanjikan fitur yang selama ini hanya bisa dinikmati di televisi berlangganan, yaitu jadwal program pada stasiun televisi dan sinopsis cerita jika ada.
Daya jangkau siaran televisi digital juga berbeda dengan siaran analog. Pada siaran analog, semakin jauh jarak perangkat dari menara pemancar, semakin berkurang kualitas siaran yang didapat, seperti gambar berbintik-bintik.
Selain itu, siaran televisi analog juga sangat dipengaruhi cuaca. Masyarakat seringkali mendapati program yang sedang ditonton terganggu ketika hujan lebat misalnya.
Baca juga: Permen Kominfo 11/2021 acuan wilayah tahapan ASO
Sementara itu, pada siaran televisi digital, tidak terpengaruh jarak dengan menara pemancar. Selama perangkat bisa menangkap frekuensi siaran digital, maka siaran akan muncul.
Jika tidak bisa, sama sekali tidak ada gambar yang muncul di perangkat.
Pemerintah mengatur daya jangkau minimal penyelenggara multipleksing agar siaran televisi digital bisa merata di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, diharapkan setelah penghentian siaran analog atau analog switch off (ASO), titik yang semula tidak terjangkau siaran televisi (blankspot) akan bisa mendapatkan siaran televisi terestrial digital.
Indonesia memiliki 112 wilayah siaran, saat ini baru 87 yang sudah melakukan siaran digital.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Indonesia akan sepenuhnya beralih ke siaran televisi terestrial digital pada 2 November 2022.
Baca juga: Kominfo: Siaran televisi digital tidak berbayar
Baca juga: Kepri menyongsong siaran digital
"Siaran digital ramah anak karena ada (fitur) parental lock," kata Direktur Penyiaran, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Geryantika Kurnia, dalam sebuah webinar, Rabu.
Baca juga: Internet cepat bisa tersedia setelah migrasi siaran televisi
Fitur kontrol orang tua ini mengizinkan orang tua mengatur program siaran apa saja yang bisa ditonton anak. Ketika orang tua merasa sebuah program siaran tidak sesuai dengan usia anak, dia bisa menguncinya anak tidak bisa menonton.
Fitur ramah anak ini hanya salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh siaran televisi terestrial digital. Siaran TV digital juga menjanjikan fitur yang selama ini hanya bisa dinikmati di televisi berlangganan, yaitu jadwal program pada stasiun televisi dan sinopsis cerita jika ada.
Daya jangkau siaran televisi digital juga berbeda dengan siaran analog. Pada siaran analog, semakin jauh jarak perangkat dari menara pemancar, semakin berkurang kualitas siaran yang didapat, seperti gambar berbintik-bintik.
Selain itu, siaran televisi analog juga sangat dipengaruhi cuaca. Masyarakat seringkali mendapati program yang sedang ditonton terganggu ketika hujan lebat misalnya.
Baca juga: Permen Kominfo 11/2021 acuan wilayah tahapan ASO
Sementara itu, pada siaran televisi digital, tidak terpengaruh jarak dengan menara pemancar. Selama perangkat bisa menangkap frekuensi siaran digital, maka siaran akan muncul.
Jika tidak bisa, sama sekali tidak ada gambar yang muncul di perangkat.
Pemerintah mengatur daya jangkau minimal penyelenggara multipleksing agar siaran televisi digital bisa merata di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, diharapkan setelah penghentian siaran analog atau analog switch off (ASO), titik yang semula tidak terjangkau siaran televisi (blankspot) akan bisa mendapatkan siaran televisi terestrial digital.
Indonesia memiliki 112 wilayah siaran, saat ini baru 87 yang sudah melakukan siaran digital.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Indonesia akan sepenuhnya beralih ke siaran televisi terestrial digital pada 2 November 2022.
Baca juga: Kominfo: Siaran televisi digital tidak berbayar
Baca juga: Kepri menyongsong siaran digital
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Tags: