Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai aksi penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan membuat saham BBRI semakin menarik bagi investor.

"Dengan adanya rights issue ini dan potensi bisnis yang besar karena terdorong Holding BUMN Ultra Mikro, saham BBRI tentu akan bertambah menarik dan meningkatkan optimisme investor untuk terus mengapresiasi saham BBRI," ujar Inarno dalam pembukaan perdagangan BEI dalam rangka right issue BRI di Jakarta, Rabu.

Inarno menyampaikan, rights issue BRI mencatatkan sejarah baru dalam pasar modal indonesia dengan jumlah HMETD yang mencapai 28,2 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp96 triliun.

Baca juga: Rights issue BRI untuk hadirkan ekosistem ultra mikro terbesar di RI

"Rights issue yang dilakukan BRI tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia, tertinggi di kawasan Asia Tenggara, serta menduduki peringkat tiga tertinggi di Asia dan masuk tujuh besar di seluruh dunia sejak 2009," kata Inarno.

Menurut Inarno, hal tersebut merupakan suatu pencapaian yang sangat membanggakan terutama di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi COVID-19.

Selain itu, lanjutnya, antusiasme yang sangat tinggi dari para investor baik asing maupun lokal merupakan bukti bahwa dunia luar masih percaya akan prospek ekonomi Indonesia saat ini dan di masa depan.

Baca juga: Pengamat: Investor nantikan ekspansi bisnis holding ultra mikro BRI

Ia berharap, dengan dana yang dihimpun dari rights issue tersebut, BRI dapat lebih mengembangkan ekosistem ultra mikro untuk mengakselereasi ekonomi kerakyatan demi mencapai kesejahteraan bersama.

"Kesuksesan rights issue BBRI tentunya berkat upaya dan kerja keras PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terutama dalam menjaga kinerja dan fundamental perusahaan," ujar Inarno.

Inarno menambahkan, saham BBRI merupakan saham dengan kinerja luar biasa dan selalu masuk dalam kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 sejak Februari 2005.

BRI juga masuk dalam kategori perusahaan dengan kapitalisaasi pasar terbesar di Indonesia serta menajdi saham yang paling aktif ditransaksikan berdasarkan nilai.

Saham BBRI sendiri pagi ini terpantau naik 20 poin atau 0,54 persen ke harga Rp3.740 per lembar saham.