Yellen cari kesepakatan pajak minimum perusahaan global di KTT G20
29 September 2021 07:10 WIB
Menteri Keuangan Janet Yellen bersaksi selama sidang Komite Perbankan, Perumahan dan Perkotaan Senat tentang UU CARES, di Gedung Kantor Senat Hart di Washington, DC, AS, 28 September 2021. Kevin Dietsch/Pool via REUTERS
Washington (ANTARA) - Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada Selasa (28/9/2021) bahwa dia mencari negara-negara G20 untuk mencapai kesepakatan politik tentang kesepakatan pajak minimum perusahaan global pada pertemuan puncak mereka Oktober dan tidak mengesampingkan tingkat yang lebih tinggi dari 15 persen.
Yellen, berbicara kepada National Association for Business Economics, mengatakan Komite Keuangan Senat sedang melihat tarif pajak perusahaan minimum luar negeri yang "sedikit lebih tinggi" daripada 16,5 persen yang disahkan oleh Komite Cara dan Sarana Dewan Perwakilan Rakyat.
“Kita lihat saja nanti di mana, tapi harapan saya adalah ketika rekonsiliasi (legislasi) disahkan, kita akan mematuhi rezim ini, dan kita sedang mencari kesepakatan politik yang akan dicapai pada KTT G20 di akhir Oktober, dan kemudian negara-negara akan segera menerapkannya,” kata Yellen.
Baca juga: Yellen klarifikasi komentar suku bunga, emas balik menguat 8,3 dolar
Sekitar 134 negara setuju selama musim panas untuk mendukung pajak minimum global setidaknya 15 persen, tetapi Irlandia dengan pajak rendah telah menunda untuk mendukung kesepakatan itu karena menunggu untuk melihat apakah Kongres AS menerima usulan kenaikan pajak yang diusulkan pemerintah Biden pada perusahaan dan orang Amerika yang kaya.
Yellen mengatakan dia optimis bahwa Irlandia dan negara-negara Eropa lainnya pada akhirnya akan bergabung dengan kesepakatan pajak Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Baca juga: Yellen: Imbal hasil obligasi AS tinggi sinyal pemulihan, bukan inflasi
Irlandia selama bertahun-tahun memiliki tarif pajak perusahaan 12,5 persen yang telah menarik investasi dari perusahaan multinasional besar AS seperti induk perusahaan Google, Alphabet Inc dan Apple Inc.
"Saya pikir mereka menganggap ini adalah pertanyaan eksistensial, tetapi saya percaya pada akhirnya bahwa mereka akan datang dengan ini," kata Yellen.
“Ada beberapa ketidaksepakatan lainnya, Estonia dan Hongaria, dan kami benar-benar bekerja keras untuk menemukan cara untuk membawa mereka, jadi saya sangat optimis ini akan selesai.”
Yellen, berbicara kepada National Association for Business Economics, mengatakan Komite Keuangan Senat sedang melihat tarif pajak perusahaan minimum luar negeri yang "sedikit lebih tinggi" daripada 16,5 persen yang disahkan oleh Komite Cara dan Sarana Dewan Perwakilan Rakyat.
“Kita lihat saja nanti di mana, tapi harapan saya adalah ketika rekonsiliasi (legislasi) disahkan, kita akan mematuhi rezim ini, dan kita sedang mencari kesepakatan politik yang akan dicapai pada KTT G20 di akhir Oktober, dan kemudian negara-negara akan segera menerapkannya,” kata Yellen.
Baca juga: Yellen klarifikasi komentar suku bunga, emas balik menguat 8,3 dolar
Sekitar 134 negara setuju selama musim panas untuk mendukung pajak minimum global setidaknya 15 persen, tetapi Irlandia dengan pajak rendah telah menunda untuk mendukung kesepakatan itu karena menunggu untuk melihat apakah Kongres AS menerima usulan kenaikan pajak yang diusulkan pemerintah Biden pada perusahaan dan orang Amerika yang kaya.
Yellen mengatakan dia optimis bahwa Irlandia dan negara-negara Eropa lainnya pada akhirnya akan bergabung dengan kesepakatan pajak Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Baca juga: Yellen: Imbal hasil obligasi AS tinggi sinyal pemulihan, bukan inflasi
Irlandia selama bertahun-tahun memiliki tarif pajak perusahaan 12,5 persen yang telah menarik investasi dari perusahaan multinasional besar AS seperti induk perusahaan Google, Alphabet Inc dan Apple Inc.
"Saya pikir mereka menganggap ini adalah pertanyaan eksistensial, tetapi saya percaya pada akhirnya bahwa mereka akan datang dengan ini," kata Yellen.
“Ada beberapa ketidaksepakatan lainnya, Estonia dan Hongaria, dan kami benar-benar bekerja keras untuk menemukan cara untuk membawa mereka, jadi saya sangat optimis ini akan selesai.”
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: