Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, IV (Persero) menggelar sosialisasi tentang rencana merger Pelindo kepada berbagai perwakilan asosiasi, instansi, hingga pemangku kepentingan terkait pelabuhan.

Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono mengatakan, integrasi keempat BUMN di masing-masing wilayah operasional menjadi satu BUMN Layanan Kepelabuhanan ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas nasional dan standarisasi pelayanan pelabuhan serta layanan logistik yang terintegrasi.

"Saat ini pengelolaan pelabuhan di Indonesia dilakukan oleh 4 entitas BUMN. Kapabilitas dari masing-masing BUMN ini bisa berbeda baik dari sisi finansial, sumber daya manusia, maupun pengalaman yang mana hal ini berdampak pada perbedaan output pelayanan yang diberikan," kata Arif Suhartono dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Arif menyampaikan, kegiatan sosialisasi dihadiri oleh berbagai perwakilan asosiasi kepelabuhan diantaranya adalah, Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia (GAFEKSI), Asosasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA), Indonesia National Shipowner Association (INSA), Indonesia Shipping Agencies Association, Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia (GPEI), Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI), Gabungan Importir Nasional (GINSI), Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia, Koperasi Tenaga Kerja Bongkat Muat, dan lainnya.

Tidak hanya asosiasi, hadir pula beberapa perwakilan instansi juga turut hadir dalam sosialisasi ini seperti diantaranya adalah Dinas Perhubungan, Dinas Perdagangan, Dinas Navigasi, Syahbandar, Otoritas Pelabuhan, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai, Bea Cukai, Kesehatan Pelabuhan, Imigrasi, BMKG, dan Kepolisian Pelabuhan.

Direktur Utama Pelindo III Boy Robyanto menyampaikan, melalui kegiatan sosialisasi ini, PT Pelindo I-IV ingin memberikan informasi terbaru sekaligus meminta dukungan agar proses merger Pelindo bisa berjalan lancar.

“Kami tentunya berharap dan memerlukan dukungan dari teman-teman asosiasi sekalian. Karena dengan dukungan teman-teman asosiasi dan stakeholders, proses integrasi ini akan berjalan lebih lancar,” kata Boy Robyanto.

Selanjutnya, Direktur Utama Pelindo I Prasetyo mengatakan, visi Pelindo ke depan adalah “Menjadi Pemimpin Ekosistem Maritim Terintegrasi dan Berkelas Dunia”, dengan misi Pelindo adalah “Mewujudkan jaringan ekosistem maritim nasional melalui peningkatan konektivitas jaringan dan integrasi pelayanan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia”.

Dalam proses merger ini, nantinya PT Pelindo II akan bertindak sebagai surviving entity atau perusahaan penerima penggabungan. Setelah merger, nama perusahaan hasil penggabungan menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

“Merger Pelindo I-IV merupakan milestone perjalanan pelabuhan di Indonesia dan juga rencana strategis dari pemerintah selaku pemegang saham untuk membuat layanan pelabuhan menjadi lebih baik. Sehingga rencana ini akan berperan besar dalam pengembangan kepelabuhanan nasional untuk kita lebih bisa bersaing dengan kompetitor dari mancanegara,” kata Prasetyo.

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo IV Prasetyadi mengatakan, rencana merger Pelindo telah disusun dalam waktu yang lama hingga akhirnya bisa terealisasi.

"Rencana proses merger Pelindo memang sudah didiskusikan sejak lama, namun baru dapat terealisasi sekarang dikarenakan dalam proses menggabungkan empat kekuatan besar operator bisnis pelabuhan di Indonesia, pemerintah selaku pemegang saham memerlukan waktu, pertimbangan, kajian yang cermat dan hati-hati untuk merealisasikan integrasi ini,” kata Prasetyadi.

Ia menambahkan, Pelindo terus berkomitmen untuk bisa menjadi lebih baik dalam setiap aspek.

Pasca merger, Pelindo akan membentuk empat klaster bisnis atau subholding untuk anak perusahaan-anak perusahaan yang dimiliki oleh Pelindo I-IV.

Subholding dibentuk berdasarkan kategori bisnis. Keempat subholding tersebut adalah: (1) peti kemas, (2) non peti kemas, (3) logistik & hinterland development, dan (4) marine, equipment, & port services.

Pemfokusan klaster-klaster bisnis dinilai akan meningkatkan kapabilitas dan keahlian yang akan berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan, melalui kualitas layanan yang lebih baik dan peningkatan efisiensi dalam penggunaan sumber daya keuangan, aset, dan SDM.

Baca juga: Dirut Pelindo IV: Merger Pelindo telah lalui kajian cermat
Baca juga: Integrasi Pelindo upaya wujudkan Indonesia poros maritim dunia
Baca juga: Wamen BUMN Kartika paparkan tujuan bisnis integrasi pelabuhan