Ular melingkar di puing yang mengapung, buaya nyelonong ke dekat rumah dan ikan hiu dilaporkan berenang di jalan yang terendam air dalam banjir besar di Australia, tapi masih ada hewan lain yang jadi korban air bah tersebut, kata banyak ahli.
Banjir yang memporak-porandakan bagian timur-laut negeri itu juga telah membuat tenggelam hingga mati hewan berkantung di lubang persembunyian mereka. Banjir besar juga membuat terperangkap dan kelaparan kanguru di lapangan rumput yang terkepung air, dan membuat banyak lagi hewan kehilangan habitat serta makanan mereka.
Air yang menggelegak dan mengalir dengan cepat, yang menghanyutkan koala, kadal dan katak serta ular, juga diduga telah memiliki dampak panjang terhadap margasatwa unik di negeri itu, demikian peringatan Australian Veterinary Association.
"Yang terjadi ialah banyak yang mati," kata ahli margasatwa Robert Johnson kepada wartawan AFP, Eric Bernaudeau.
"Tapi risiko jangka panjang ialah hewan yang telah selamat tak memiliki banyak habitat," katanya.
Banyak hewan --terutama kanguru kecil dan muda-- tampaknya akan mati dalam beberapa bulan mendatang, setelah mereka jadi korban parasit saat mereka berhadapan dengan tekanan sebab tempat makan dan istirahat mereka disapu banjir, katanya.
Air banjir yang kotor dan berwarna coklat juga telah menghanyutkan telur yang disimpan oleh kura-kura di pantai Queensland dan mengancam habitat katak --yang berarti jumlah hewan itu akan berkurang drastis tahun ini.
Hujan lebat yang telah mengguyur daerah seluas Prancis dan Jerman dan bertumpuk selama beberapa pekan dengan juga telah menyapu bersih hamparan bunga yang diperlukan oleh kelelawar untuk bertahan hidup. Itu berarti banyak hewan nantinya harus mempertahankan diri karena induk mereka kekurangan energi untuk memberi mereka makan, tambah Johnson.
Wildlife Information, Rescue and Education Service (WIRES) mengatakan bayi burung telah dihanyutkan dari sarang dan burung yang lebih tua tentu akan menghadapi kesulitan untuk memperoleh makanan.
Dalam beberapa keadaan kanguru muda, yang dikenal dengan nama "joey", diduga telah tersapu banjir dari kantung induk mereka sementara yang lain tenggelam hingga mati di kantung induk mereka, kata Manager Umum WIRES Leanne Taylor. Ditambahkannya, kanguru yang kebasahan tak bisa melompat seperti biasa dan bisa menderita pembengkakan anggota tubuh.
"Sumber makanan seperti rumput akan tersapu bersih, sehingga meningkatkan kemungkinan kita akan menyaksikan hewan yang kelaparan selama berbulan-bulan ke depan," katanya.
Selama berpekan-pekan, Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals telah bekerja untuk mengevaluasi dan merawat hewan di daerah banjir, yang mencakup daera seluas negara bagian Queensland. Mereka membuka tempat pengungsian sementara dan memberi penampungan buat anjing, kucing, kuda serta binatang lain.
Dan karena ribuan orang yang diungsikan dari rumah mereka di kota Brisbane saja, para pejabat telah mengendurkan larangan awal terhadap hewan dan sekarang mengizinkan anjing, kucing serta burung di setidaknya satu pusat pengungsian.
Tapi karena komunitas di sebelah barat Brisbane itu oleh banjir bandang pada 10 Januari sehingga merenggut sedikitnya 16 jiwa dan menghanyutkan mobil serta rumah, tak ada kemungkinan untuk menyelamatkan hewan peliharaan.
Bob Doneley, yang mengelola rumah sakit hewan di kota kecil Gatton, Lockyer Valley, mengatakan hewan peliharaan yang sejauh ini ditemukan dari permukiman yang parah dilanda banjir seperti Grantham telah "berbalut lumpur".
"Mereka secara mengejutkan hanya menderita sedikit luka tapi aku menduga apa saja yang cedera tak bisa bertahan hidup," kata Doneley dari pusat perawatan tempat ia merawat sejumlah anjing, kucing dan burung.
Ia menyakatan kebanyakan hewan yang dibawa ke tempat dia makan sedikitnya selama 15 menit lalu tidur sepanjang hari.
"Mereka kelaparan, mereka ketakutan," katanya.
Saat personil militer dan keadaan darurat serta relawan mulai melakukan pembersihan besar-besaran setelah banjir surut, mereka juga diperingatkan agar berhati-hati bahwa hewan yang beracun dan agresif mungkin berlindung di rumah yang kosong.
Ular menimbulkan ancaman bagi awak kebersihan di bagian tengah Queensland, sementara buaya air asin yang mematikan terlihat berkeliaran di sekitar rumah di beberapa kota kecil termasuk Rockhampton, yang awal bulan ini terendam banjir.
Bull shark, yang biasanya ditemukan di perairan pantai yang dangkal, ditemukan di jalan utama Goodna, 30 kilometer di daratan, laporan yang dikatakan warga setempat sebagai "aneh" tapi benar.
Di kota Dalby, Queensland, di sebelah barat-laut Brisbane, seorang penangkap ular telah disewa untuk melindungi sebanyak 20 relawan keadaan darurat dari Selandia Baru.
"Tak ada ular di Selandia Baru, jadi cowok-cowok malang ini sangat ketakutan," kata Walikota Western Downs Ray Brown.
"Dan orang Australia memanfaatkan setiap kesempatan untuk memberitahu mereka sebanyak mungkin cerita menakutkan mengenai ular," katanya. Ia menambahkan tersiar laporan tentang sejumlah ular yang berusaha menyusup ke dalam perahu petugas pertolongan untuk menghindari air banjir.
"Dan juga ada banyak cerita mengenai ular yang terlihat berada di pepohonan saat perahu lewat di dekat mereka, hewan melata tersebut melompat dari pohon; Maksudku itu bukan ular korban hujan tapi itu bukan tempat yang nyaman," kata Brown. (C003/Z002/K004)
Kanguru Terimbas Banjir Australia
17 Januari 2011 00:19 WIB
(ANTARA/Istimewa)
Oleh
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: