Dumai (ANTARA News) - Sebagian besar masyarakat nelayan yang berada di Pulau Rupat, Kebupaten Bengkalis, Riau, menjual ikan hasil tangkap mereka ke negeri jiran Malaysia.

"Kita jual ikan ke Malaysia karena harganya yang lebih mahal dibandingkan dijual di negeri sendiri," kata Razwit, seorang warga Rupat yang mengaku telah lebih 20 tahun berprofesi sebagai nelayan RI kepada ANTARA di Pulau Rupat, Minggu.

Raswit mengaku sebagian besar hasil tangkapnya dijual ke Malaysia melalui salah satu penampung atau distributor yang berdomisili di wilayahnya.

"Selisih harga yang ditawarkan cukup jauh, yakni Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogramnya. Sebagai contoh, kalau orang kita (di Indonesia) membelinya dengan harga Rp20 ribu per kilo untuk jenis Ikan Todak, Malaysia sanggup beli dengan harga Rp23 ribu per kilonya," katanya.

Demikian juga dengan jenis ikan laut lannya seperti Kakap dan Senangin, dikatakan Raswit, juga berselisih harga antara Rp2.000 hingga Rp3.000 perkilogramnya.

Razwit menguraikan, dalam sehari ia berhasil menangkap berbagai jenis ikan laut lebih dari 60 kilogram. Dimana dari hasil tangkapnya tersebut, hanya 20 persen yang disisihkan untuk diecer sendiri pada pasar di Pulau Rupat. "Selebihnya saya jual ke Malaysia," ucapnya.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Kelompok Nelayan Tanjung Medang, Kecamatan Rupat Utara, H Samsul, membenarkan pernyataan Razwit.

Bahkan menurut Samsul, penjulanan ikan hasil tangkap nelayan ke Malaysia tersebut sudah berlangsung sejak berpuluh-puluh tahun lamanya.

"Selain harganya yang lebih mahal, jaraknya juga relatif singkat. Hanya sekitar 40 menit jika kita menggunakan "speed boat" (kapal cepat)," katanya.(*)
(T.KR-FZR/M019R009)