Jakarta (ANTARA) – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) menyelenggarakan Inhouse Intermediate Underwriting Training 2021 pada 7-23 September 2021.
Inhouse Intermediate Underwriting Training diikuti oleh underwriter perwakilan perusahaan asuransi jiwa yang merupakan mitra bisnis dari Indonesia Re. Rangkaian pelatihan ini terdiri dari 9 sesi pelatihan dan satu sharing session terkait COVID-19.
Erickson Mangunsong selaku Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, menjelaskan bahwa kegiatan Inhouse Training ini telah menjadi program rutin yang dilaksanakan oleh reasuransi pelat merah itu kepada ceding company.
Melalui kegiatan ini, Indonesia Re mewujudkan komitmennya untuk senantiasa menjadi knowledge center di Industri Asuransi/Reasuransi Jiwa Indonesia, dengan membagikan pengetahuan dan pembaruan informasi di sektor asuransi, khususnya industri asuransi jiwa.
“Ini momentum yang baik. Tujuannya memang memberikan tambahan pengetahuan, update, dengan memperhatikan situasi yang berubah, mengupas banyak aspek yang relevan,” ujarnya dalam seremoni pembukaan secara virtual, Selasa (7/9/2021).
Erickson juga menjelaskan bahwa program ini memiliki modul pelatihan berjenjang, mulai dari pelatihan dasar atau basic training, kemudian saat ini intermediate training, dan nantinya ke depan dilanjutkan dengan advance training.
Dia menilai sesi pelatihan yang diberikan dalam program kali ini sangat cocok bagi para underwriter asuransi jiwa di tengah perubahan kondisi yang terjadi.
“Jadi, kalau saya lihat dari rundown agenda ini sangat baik yah, akan sangat relevan,” ungkapnya.
Rangkaian pelatihan ini didominasi oleh pelatihan bertema medis seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, Penyakit Jantung dan Kardiovaskular, serta Pengenalan dan Interpretasi Treadmil Test. Sebagai pelengkap dari pelatihan bertema medis tersebut, pada rangkaian pelatihan ini Indonesia Re juga akan menyajikan pelatihan yang terkait dengan experience study bisnis AJK dan klaim terkait COVID-19. Selain itu, sebagai sesi penutup akan diselenggarakan sharing session bertema COVID-19 yang akan menjadi sesi yang diharapkan lebih bersifat interaktif antara fasilitator dan audiens pelatihan.