Perampokan di toko martabak Cilandak KKO diselidiki polisi
28 September 2021 12:56 WIB
Tangkapan layar sejumlah pemuda membawa senjata tajam dan merampok telepon seluler milik karyawan toko martabak di Jalan Raya Cilandak KKO, Ragunan Pasar Minggu, Senin (27/9/2021). ANTARA/Instagram @merekamjakarta/Sihol
Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Sektor Pasar Minggu tengah menyelidiki kasus perampokan pada karyawan toko martabak di Jalan Raya Cilandak KKO pada Senin (27/9) dini hari.
Kapolsek Pasar Minggu Komisaris Polisi Bambang Handoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya sudah mendatangi tempat kejadian perkara.
"Masih lidik (penyelidikan)," kata Bambang Handoko.
Bambang menuturkan adapun para pelaku yang diduga melakukan aksi itu membawa senjata tajam untuk mengancam korban.
"Iya (membawa senjata tajam)," katanya.
Baca juga: Dua orang penadah kasus perampokan Cipulir ditangkap polisi
Sebelumnya, video perampokan yang mengambil sejumlah telepon seluler itu beredar luas di media sosial Instagram @merekamjakarta.
Dalam video itu tampak empat orang pemuda membawa senjata tajam (sajam) mengancam korban untuk memuluskan aksi mereka tersebut.
Salah satu korban, Supani (31) menuturkan komplotan itu beraksi sekitar pukul 01.30 WIB saat toko martabaknya sudah tutup.
"Kronologinya saya sedang duduk main HP. Terus ada empat orang, umur-umur ABG-an (anak baru gede) masuk langsung merebut handphone saya," kata Supani.
Supani menambahkan bahwa saat itu para pemuda tersebut membawa senjata tajam.
Baca juga: Polrestro Jakbar buru perampok saat pengemudi istirahat di SPBU
Dia mengaku diancam agar tidak diserang.
"Dia langsung mengancam saya dengan senjata tajam berupa celurit, parang mungkin itu jenis senjata (pistol) apa itu mainan atau benar saya gak tahu ya," tuturnya.
Dari aksi itu, pelaku berhasil mengambil tiga telepon seluler milik korban yang diperkirakan senilai Rp4 juta.
Atas peristiwa itu, korban kemudian melaporkan ke Polsek Pasar Minggu.
"Saya sudah lapor ke Polsek Pasar Minggu. Kemudian dari Unit Reskrim langsung ke sini olah tempat kejadian perkara (TKP)," kata Supani.
Baca juga: Polisi identifikasi komplotan pembobol minimarket di Matraman
Kapolsek Pasar Minggu Komisaris Polisi Bambang Handoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya sudah mendatangi tempat kejadian perkara.
"Masih lidik (penyelidikan)," kata Bambang Handoko.
Bambang menuturkan adapun para pelaku yang diduga melakukan aksi itu membawa senjata tajam untuk mengancam korban.
"Iya (membawa senjata tajam)," katanya.
Baca juga: Dua orang penadah kasus perampokan Cipulir ditangkap polisi
Sebelumnya, video perampokan yang mengambil sejumlah telepon seluler itu beredar luas di media sosial Instagram @merekamjakarta.
Dalam video itu tampak empat orang pemuda membawa senjata tajam (sajam) mengancam korban untuk memuluskan aksi mereka tersebut.
Salah satu korban, Supani (31) menuturkan komplotan itu beraksi sekitar pukul 01.30 WIB saat toko martabaknya sudah tutup.
"Kronologinya saya sedang duduk main HP. Terus ada empat orang, umur-umur ABG-an (anak baru gede) masuk langsung merebut handphone saya," kata Supani.
Supani menambahkan bahwa saat itu para pemuda tersebut membawa senjata tajam.
Baca juga: Polrestro Jakbar buru perampok saat pengemudi istirahat di SPBU
Dia mengaku diancam agar tidak diserang.
"Dia langsung mengancam saya dengan senjata tajam berupa celurit, parang mungkin itu jenis senjata (pistol) apa itu mainan atau benar saya gak tahu ya," tuturnya.
Dari aksi itu, pelaku berhasil mengambil tiga telepon seluler milik korban yang diperkirakan senilai Rp4 juta.
Atas peristiwa itu, korban kemudian melaporkan ke Polsek Pasar Minggu.
"Saya sudah lapor ke Polsek Pasar Minggu. Kemudian dari Unit Reskrim langsung ke sini olah tempat kejadian perkara (TKP)," kata Supani.
Baca juga: Polisi identifikasi komplotan pembobol minimarket di Matraman
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: