PON Papua
Enam emas kembali diperebutkan di hari kedua sepatu roda
28 September 2021 09:04 WIB
Suasana pertandingan sepatu roda PON XX Papua yang berlangsung di Venue Klemen Tinal Roller Sport, Kota Jayapura, Senin (27/9/2021). (ANTARAFOTO/Fauzan)
Jayapura (ANTARA) - Perhelatan PON XX Papua cabang olahraga sepatu roda di Klemen Tinal Roller Sport Arena memasuki hari kedua, Selasa, dan kembali akan memperebutkan enam emas dari enam nomor yang dipertandingkan.
Kontingen Papua dan DKI Jakarta diprediksi akan kembali mendominasi apalagi beberapa atlet dari dua provinsi tersebut merupakan atlet tim nasional Indonesia.
Pada hari pertama, tim Papua berjaya dengan raihan empat medali emas, dan DKI Jakarta memboyong dua emas. Papua unggul di nomor-nomor sprint, sementara DKI Jakarta unggul di nomor jarak jauh.
"Memang spesialisasi yah, kalau sprint satu lap dua lap, tapi kita memang difokuskan di menengah ke atas. Kalau sprint mereka (atlet DKI) belum menemukan ritme," ujar Pelatih Kepala Tim DKI Jakarta Faishal Norman.
Di lomba awal nomor 200 meter ITT putra/putri kekuatan lebih mengarah ke Papua. Dhinda Salsabila dan Muhammad Bagus Laksmendra bisa jadi perebut dua medali emas pertama Papua, Selasa.
Selanjutnya persaingan ketat diprediksi bisa terjadi di empathie nomor ITT 500 meter putri/putra dan sprint 1.000 meter putri/putra.
Farah Amalia Salsabila Putri dan Jurnalis Nurhakim memiliki kans meraih dua medali emas bagi DKI di nomor ITT 500 meter putri dan putra. Sementara Naura Ramadidja Hartanti dan Barijani Mahesa Putra berpeluang menambah dua medali emas bagi DKI di nomor sprint 1.000 meter.
Kendati demikian, peluang provinsi lain untuk merebut emas masih terbuka lebar. Jawa Timur dan Jawa Barat bisa menjadi kuda hitam untuk menjegal DKI dan Papua yang mendominasi hari pertama.
Baca juga: Enembe apresiasi emas berkat talent scouting Perserosi Papua
Baca juga: DKI Jakarta mulai kumpulkan pundi-pundi medali emas lewat sepatu roda
Baca juga: Papua dominasi perolehan medali emas cabang sepatu roda hari pertama
Kontingen Papua dan DKI Jakarta diprediksi akan kembali mendominasi apalagi beberapa atlet dari dua provinsi tersebut merupakan atlet tim nasional Indonesia.
Pada hari pertama, tim Papua berjaya dengan raihan empat medali emas, dan DKI Jakarta memboyong dua emas. Papua unggul di nomor-nomor sprint, sementara DKI Jakarta unggul di nomor jarak jauh.
"Memang spesialisasi yah, kalau sprint satu lap dua lap, tapi kita memang difokuskan di menengah ke atas. Kalau sprint mereka (atlet DKI) belum menemukan ritme," ujar Pelatih Kepala Tim DKI Jakarta Faishal Norman.
Di lomba awal nomor 200 meter ITT putra/putri kekuatan lebih mengarah ke Papua. Dhinda Salsabila dan Muhammad Bagus Laksmendra bisa jadi perebut dua medali emas pertama Papua, Selasa.
Selanjutnya persaingan ketat diprediksi bisa terjadi di empathie nomor ITT 500 meter putri/putra dan sprint 1.000 meter putri/putra.
Farah Amalia Salsabila Putri dan Jurnalis Nurhakim memiliki kans meraih dua medali emas bagi DKI di nomor ITT 500 meter putri dan putra. Sementara Naura Ramadidja Hartanti dan Barijani Mahesa Putra berpeluang menambah dua medali emas bagi DKI di nomor sprint 1.000 meter.
Kendati demikian, peluang provinsi lain untuk merebut emas masih terbuka lebar. Jawa Timur dan Jawa Barat bisa menjadi kuda hitam untuk menjegal DKI dan Papua yang mendominasi hari pertama.
Baca juga: Enembe apresiasi emas berkat talent scouting Perserosi Papua
Baca juga: DKI Jakarta mulai kumpulkan pundi-pundi medali emas lewat sepatu roda
Baca juga: Papua dominasi perolehan medali emas cabang sepatu roda hari pertama
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021
Tags: