KAI dukung integrasi transportasi untuk tingkatkan konektivitas
27 September 2021 18:58 WIB
KA Jayabaya tiba di Stasiun Gubeng, Surabaya dari Stasiun Malang. PT KAI Daop 8 Surabaya per Rabu (22/9) kembali mengoperasikan sebanyak 52 KA lokal di wilayah itu, seiring dilonggarkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (ANTARA/Malik Ibrahim)
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendukung integrasi transportasi di Jabodetabek untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses transportasi umum.
"Penataan kawasan stasiun ini akan meningkatkan aksesibilitas para pengguna KRL saat akan menuju atau tiba di stasiun. Karena setelah ditata, kawasan stasiun menjadi lebih teratur dan dilengkapi integrasi antarmoda yang baik," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Joni mengatakan, konektivitas antarmoda yang baik diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum.
Seperti diketahui, penataaan kawasan stasiun telah diresmikan di Stasiun Pasar Senen, Sudirman, Tanah Abang, dan Juanda pada 17 Juni 2020.
Baca juga: KAI kerja sama dengan PT INTI untuk implementasi sistem kontrol online
Selanjutnya, peresmian penataan kawasan Stasiun Tebet dan Palmerah rencananya akan dilaksanakan pada Rabu (29/9) oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Joni mengatakan, pengguna KRL akan lebih mudah untuk melanjutkan perjalanannya menggunakan transportasi umum lainnya seperti bus Transjakarta, mikrotrans, bajaj, atau ojek karena seluruhnya telah ditata dengan baik pada kawasan stasiun.
Selain itu, hadirnya berbagai fasilitas penunjang serta wayfinding yang baik, akan membuat para pengguna KRL menjadi lebih nyaman saat berada di kawasan stasiun.
Saat ini, KRL melayani rata-rata sekitar 300 ribuan pengguna perhari melalui 994 perjalanan KRL.
Baca juga: DAOP 1 Jakarta kembalikan operasikan tiga kereta api lokal
"Dengan jumlah pengguna yang cukup banyak, maka penataan kawasan stasiun dan integrasi antarmoda yang baik akan mewujudkan mobilitas para pengguna KRL yang tertib dan teratur saat mencari moda transportasi lanjutan," ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi yang baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, dan pihak Swasta dalam membangun suatu ekosistem transportasi yang terintegrasi akan memberikan peningkatan pelayanan kepada para pengguna transportasi umum.
"Hadirnya integrasi transportasi umum yang baik, diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraaan pribadi ke moda transportasi umum khususnya kereta api yang aman, nyaman, dan terjangkau," pungkasnya.
"Penataan kawasan stasiun ini akan meningkatkan aksesibilitas para pengguna KRL saat akan menuju atau tiba di stasiun. Karena setelah ditata, kawasan stasiun menjadi lebih teratur dan dilengkapi integrasi antarmoda yang baik," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Joni mengatakan, konektivitas antarmoda yang baik diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum.
Seperti diketahui, penataaan kawasan stasiun telah diresmikan di Stasiun Pasar Senen, Sudirman, Tanah Abang, dan Juanda pada 17 Juni 2020.
Baca juga: KAI kerja sama dengan PT INTI untuk implementasi sistem kontrol online
Selanjutnya, peresmian penataan kawasan Stasiun Tebet dan Palmerah rencananya akan dilaksanakan pada Rabu (29/9) oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Joni mengatakan, pengguna KRL akan lebih mudah untuk melanjutkan perjalanannya menggunakan transportasi umum lainnya seperti bus Transjakarta, mikrotrans, bajaj, atau ojek karena seluruhnya telah ditata dengan baik pada kawasan stasiun.
Selain itu, hadirnya berbagai fasilitas penunjang serta wayfinding yang baik, akan membuat para pengguna KRL menjadi lebih nyaman saat berada di kawasan stasiun.
Saat ini, KRL melayani rata-rata sekitar 300 ribuan pengguna perhari melalui 994 perjalanan KRL.
Baca juga: DAOP 1 Jakarta kembalikan operasikan tiga kereta api lokal
"Dengan jumlah pengguna yang cukup banyak, maka penataan kawasan stasiun dan integrasi antarmoda yang baik akan mewujudkan mobilitas para pengguna KRL yang tertib dan teratur saat mencari moda transportasi lanjutan," ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi yang baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, dan pihak Swasta dalam membangun suatu ekosistem transportasi yang terintegrasi akan memberikan peningkatan pelayanan kepada para pengguna transportasi umum.
"Hadirnya integrasi transportasi umum yang baik, diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraaan pribadi ke moda transportasi umum khususnya kereta api yang aman, nyaman, dan terjangkau," pungkasnya.
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: