Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membidik nilai transaksi sebesar 1,5 miliar dolar AS pada gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-36 yang diikuti oleh 1.000 perusahaan serta dihadiri 500 ribu pengunjung.

"Tahun lalu nilai transaksi TEI mencapai 1,3 miliar dolar AS. Saya yakin tahun ini bisa mencapai 1,5 miliar dolar AS," kata Mendag saat peluncuran TEI ke-36 di Jakarta, Senin.

Mendag menyampaikan, salah satu produk yang menjadi andalan Indonesia adalah besi dan baja. Indonesia juga membidik masuknyai investasi sektor besi dan baja ke Indonesia melalui perhelatan TEI ke-36.

Baca juga: Mendag luncurkan Trade Expo Indonesia

Mendag mengharapkan dukungan dari semua kementerian/lembaga serta pihak-pihak terkait seperti Kamar Dagang dan Industri, asosiasi, pelaku usaha, dan jasa penyelenggara acara agar TEI tahun ini berjalan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kami berharap penyelenggaraan TEI akan selalu menjadi agenda utama bagi seluruh buyer di mancanegara dalam mencari produk serta mitra bisnis yang tepat dan mampu berkontribusi secara langsung terhadap peningkatan ekspor Indonesia, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” pungkas Mendag.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menambahkan, perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri perlu berperan aktif untuk meyakinkan buyer berkunjung ke TEI dan bertransaksi dengan para eksportir Indonesia.

“Kita harus menjadikan TEI 2021 ini sebagai momentum meraih peluang meningkatkan volume ekspor Indonesia di pasar internasional. Melalui inquiry yang tercatat, baik Atase Perdagangan maupun Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dapat memberikan rekomendasi produk- produk apa saja yang dibutuhkan buyer dan perlu ditampilkan dalam TEI,” kata Didi.

Baca juga: Krakatau Steel berkomitmen tingkatkan produksi baja

Promosi dan sosialisasi TEI 2021 ke negara-negara mitra juga dilakukan Kemendag melalui kolaborasi dan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, termasuk kantor perwakilan RI dan perwakilan perdagangan di luar negeri.

Selain itu, Kemendag bekerja sama dengan pihak terkait lainnya seperti investor, importir, distributor, pedagang grosir (wholesaler), pedagang ecer (retailer), agen pembelian, serta perwakilan perusahaan asing dan domestik di Indonesia.

Acara peluncuran TEI kali ini dihadiri 500 undangan baik secara luring maupun daring yang terdiri dari kementerian/lembaga terkait, asosiasi, pelaku usaha, pemerintah daerah, media, serta perwakilan perdagangan di seluruh dunia.

Baca juga: Produksi baja global anjlok pada Agustus, pertama kali dalam setahun

Pada acara ini juga dilaksanakan gelar wicara interaktif mengenai bagaimana meningkatkan ekspor melalui TEI Digital Edition dengan narasumber Mendag Lutfi, Direktur Utama PT BNI Tbk Royke Tumilaar, dan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Perdagangan Juan Permata Adoe.

Dirut BNI Royke Tumilaar menegaskan, BNI mengapresiasi Kemendag atas akan diselenggarakannya TEI Digital Edition 2021. BNI siap mendukung melalui program Xpora sebagai one stop shopping solution hub yang mengakomodasi pelaku ekspor dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk Go Productive, Go Digital, dan Go Global.

BNI berkomitmen untuk memberikan layanan solusi keuangan dengan pembiayaan bunga dan agunan yang kompetitif bagi pelaku ekspor dan UMKM melalui ekosistem ekspor.

BNI juga menyertakan platfrom digital terintegrasi serta akses pasar global dengan memanfaatkan jaringan BNI di kantor cabang luar negeri untuk kesepakatan penjajakan dagang, serta berkolaborasi dengan beberapa lembaga terkait seperti Kemendag, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian Luar Negeri, dan Bea Cukai.

Selain itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal, pelaku niaga elektronik, dan pemangku kepentingan lainnya.

"Ketangguhan, adaptif, dan kolaboratif menjadi kunci bagi pelaku ekspor dan UMKM untuk bangkit menghadapi berbagai tantangan saat ini," tukas Royke.

Sementara, Waketum Kadin Bidang Perdagangan Juan Permata Adoe menyampaikan, Kadin menyambut gembira pelaksanaan TEI Digital Edition karena acara ini merupakan salah satu terobosan dalam keadaan pandemi.

"Kita dituntut untuk mampu melakukan akselerasi serta adaptasi digitalisasi pada dunia usaha dan ini sangat membantu para pelaku usaha untuk menerobos pasar-pasar di luar negeri,” terang Juan.