IHSG awal pekan diprediksi datar seiring minimnya sentimen domestik
27 September 2021 09:39 WIB
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/9/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan diprediksi datar seiring minimnya sentimen dari domestik.
IHSG dibuka melemah 3,35 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.141,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,47 poin atau 0,17 persen ke posisi 864,78.
"Minimnya sentimen dari dalam negeri memberikan ruang gerak yang terbatas bagi IHSG. IHSG berpeluang bergerak sideways di kisaran 6.100-6.183," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup menguat ditopang aksi beli asing
Bursa ekuitas AS ditutup beragam pada akhir pekan lalu setelah larangan mata uang kripto atau cryptocurrency oleh China membebani sektor teknologi dan masalah rantai pasok menekan saham ritel.
Pada Jumat pekan lalu, Bank Sentral China (PBoC) yang menyatakan semua aktivitas terkait cryptocurrency dan pertukaran kripto luar negeri yang menyediakan layanan di daratan China ilegal, menyebabkan saham Bitcoin turun minus 5 persen dan ether minus 7 persen.
Sementara itu investor mencermati dampak pandemi yang merusak rantai pasokan dan meningkatkan biaya bagi perusahaan, terutama perusahaan multinasional.
Baca juga: Saham Asia berhati-hati saat harga minyak mencapai tertinggi 3 tahun
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan ada sedikit eksposur langsung AS pada utang perusahaan China Evergrande.
Investor menanti perkembangan pembayaran utang Evergrande, dengan bunga 83 juta dolar AS pada obligasi berdenominasi dolar AS yang jatuh tempo Kamis (30/9) ini. Perusahaan sejauh ini tetap diam dan memiliki waktu 30 hari sebelum secara teknis wanprestasi.
Dari data, data awal PMI manufaktur AS turun menjadi 60,5 pada September, lebih rendah dari konsensus di 61,5.
Di Eropa, data awal PMI manufaktur di Zona Euro turun menjadi 58,7 pada September, lebih rendah dari konsensus di 60,3.
Baca juga: Bursa Australia dibuka menguat didorong saham energi dan bank
Dari asia, PBoC mempertahankan suku bunga acuan untuk pinjaman perusahaan dan rumah tangga stabil selama 17 bulan berturut-turut alias sesuai ekspektasi. Suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun dipertahankan di 3,85 persen dan 4,65 persen.
Bank of Japan juga mempertahankan suku bunga jangka pendek utama tidak berubah di minus 0,1 persen dan mempertahankan target imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun di 0 persen.
Indeks harga konsumen Jepang turun minus 0,4 persen (yoy) pada Agustus, setelah turun minus 0,3 persen sebulan sebelumnya.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 86,73 poin atau 0,29 persen ke 30.335,54, indeks Hang Seng naik 300,86 poin atau 1,24 persen ke 24.493,02, dan indeks Straits Times meningkat 34,76 poin atau 1,14 persen ke 3.096,11.
IHSG dibuka melemah 3,35 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.141,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,47 poin atau 0,17 persen ke posisi 864,78.
"Minimnya sentimen dari dalam negeri memberikan ruang gerak yang terbatas bagi IHSG. IHSG berpeluang bergerak sideways di kisaran 6.100-6.183," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup menguat ditopang aksi beli asing
Bursa ekuitas AS ditutup beragam pada akhir pekan lalu setelah larangan mata uang kripto atau cryptocurrency oleh China membebani sektor teknologi dan masalah rantai pasok menekan saham ritel.
Pada Jumat pekan lalu, Bank Sentral China (PBoC) yang menyatakan semua aktivitas terkait cryptocurrency dan pertukaran kripto luar negeri yang menyediakan layanan di daratan China ilegal, menyebabkan saham Bitcoin turun minus 5 persen dan ether minus 7 persen.
Sementara itu investor mencermati dampak pandemi yang merusak rantai pasokan dan meningkatkan biaya bagi perusahaan, terutama perusahaan multinasional.
Baca juga: Saham Asia berhati-hati saat harga minyak mencapai tertinggi 3 tahun
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan ada sedikit eksposur langsung AS pada utang perusahaan China Evergrande.
Investor menanti perkembangan pembayaran utang Evergrande, dengan bunga 83 juta dolar AS pada obligasi berdenominasi dolar AS yang jatuh tempo Kamis (30/9) ini. Perusahaan sejauh ini tetap diam dan memiliki waktu 30 hari sebelum secara teknis wanprestasi.
Dari data, data awal PMI manufaktur AS turun menjadi 60,5 pada September, lebih rendah dari konsensus di 61,5.
Di Eropa, data awal PMI manufaktur di Zona Euro turun menjadi 58,7 pada September, lebih rendah dari konsensus di 60,3.
Baca juga: Bursa Australia dibuka menguat didorong saham energi dan bank
Dari asia, PBoC mempertahankan suku bunga acuan untuk pinjaman perusahaan dan rumah tangga stabil selama 17 bulan berturut-turut alias sesuai ekspektasi. Suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun dipertahankan di 3,85 persen dan 4,65 persen.
Bank of Japan juga mempertahankan suku bunga jangka pendek utama tidak berubah di minus 0,1 persen dan mempertahankan target imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun di 0 persen.
Indeks harga konsumen Jepang turun minus 0,4 persen (yoy) pada Agustus, setelah turun minus 0,3 persen sebulan sebelumnya.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 86,73 poin atau 0,29 persen ke 30.335,54, indeks Hang Seng naik 300,86 poin atau 1,24 persen ke 24.493,02, dan indeks Straits Times meningkat 34,76 poin atau 1,14 persen ke 3.096,11.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: