Karawang (ANTARA) - Ketua LSM Lodaya Nace Permana mengkritisi pembelian mobil dinas mewah dengan harga yang cukup fantastis untuk Bupati dan Wakil Bupati Karawang di masa pandemi COVID-19.

"Kondisi sekarang ini masa pandemi. Tentu banyak anggaran pembangunan, kegiatan sosial dan lain-lain yang di refocusing untuk penanganan COVID-19. Tapi Pemkab Karawang justru membeli mobil mewah untuk kendaraan dinas bupati, wakil bupati," katanya di Karawang, Minggu.

Di masa pandemi ini, Pemerintah Kabupaten Karawang telah mengeluarkan anggaran sekitar Rp2 miliar untuk pembelian dua mobil jenis terbaru, yakni Mazda CX-9 AWD. Harga satu mobil Mazda CX-9 AWD itu mencapai Rp850-998 juta atau nyaris mencapai Rp1 miliar.

Baca juga: Dishub Jayawijaya temukan mobil dinas dijadikan angkutan umum
Baca juga: Ketua DPRD Tanjungpinang dapat fasilitas mobil dinas baru Toyota Camry
Baca juga: DPRD dukung pengalihan mobil dinas jadi ambulans COVID-19


Menurut Nace, secara regulasi memang tidak ada pelanggaran terkait dengan pembelian mobil dinas mewah untuk bupati dan wakil bupati.

"Tapi paling tidak, ada hal yang menjadi pemikiran pihak pemkab, minimal bisa menunjukkan rasa empati kepada masyarakat, karena sekarang ini situasinya pandemi. Masyarakat banyak yang terganggu perekonomiannya di masa pandemi ini, ini pemda malah beli mobil dinas mewah," katanya.

Ia menyampaikan, pada masa pandemi seperti sekarang ini, seharusnya anggaran yang cukup besar itu digunakan untuk penggunaan hal yang lebih penting, seperti penanganan perekonomian masyarakat atau hal lainnya.

"Kita sangat menyayangkan, pemimpin Karawang seakan-akan tidak punya rasa empati kepada masyarakat yang banyak terganggu perekonomiannya dengan membeli mobil dinas pada masa pandemi ini, pada masa refocusing anggaran APBD," katanya.

Jika ada rasa empati, tentu sejak dalam perencanan pembelian mobil dinas itu sudah ditolak. Bahkan Nace menduga, pembelian mobil dinas itu justru atas permintaan bupati atau wakil bupati.