Menko PMK: Jangan lewatkan sedetik pun untuk mencari pengalaman
25 September 2021 14:01 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat menyampaikan sambutan pada penerimaan mahasiswa baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) secara daring (ANTARA/HO/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG/END)
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan ribuan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak melewatkan sedetik pun untuk mencari pengalaman.
“Saudara harus bisa memanfaatkan berbagai kesempatan yang UMM berikan. Jangan lewatkan satu detik pun untuk tidak belajar dan mencari pengalaman,” katanya di hadapan ribuan mahasiswa baru UMM seperti dikutip dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Sabtu
Selain itu, Menko PMK juga mendorong mahasiswa baru untuk segera beradaptasi, karena telah berada di fase transformasi diri, yakni dari seorang siswa sekolah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi.
Pada kesempatan itu, Muhadjir yang juga Ketua BPH UMM itu menyampaikan lima pesan bagi mahasiswa baru yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Pertama, mantan Rektor UMM itu berharap mahasiswa baru memiliki kemampuan berpikir kritis melalui kegiatan-kegiatan yang kampus sediakan.
Kedua, bersikap kreatif, ketiga inovatif yang nantinya berguna saat menghadapi beragam permasalahan. “Keempat, saya ingin agar saudara mampu memiliki keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi serta kelima harus menjadi insan yang percaya diri,” kata Muhadjir.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan bahwa era ini tidak lah mudah, karena kehidupan multikulturalisme semakin kompleks yang ditandai dengan demokrasi, hak asasi manusia (HAM), toleransi, pluralisme, serta hubungan antarkelompok, bangsa dan negara.
Menurut Haedar, mahasiswa tidak bisa lagi menghindar. Mereka harus senantiasa mawas diri agar tidak terbawa arus dan menjadi objek multikulturalisme.
Baca juga: UMM terapkan UTBK jaring calon mahasiswa baru
Baca juga: UMM perluas kerja sama internasional gandeng UNAL Kolombia
Ia mengatakan saat ini juga menjadi era revolusi digital dan informasi yang memberikan kemudahan dan kecepatan. Meski begitu, jika tidak berhati-hati, anak muda akan menjadi objek hingga terjembab di kehidupan yang tidak baik.
“Hal itu bisa terjadi karena kurangnya penguasaan Iptek berdasarkan ilmu, etika dan nilai. Maka, perlu adanya peningkatan diri untuk menguasainya dengan baik,” ucapnya.
Haedar menyebut bahwa era ini juga menjadi era media sosial sebagai konsekuensi revolusi digital. Selain manfaat yang diperoleh, ia juga menyebutkan pelbagai dampak buruknya, seperti hoaks, kebencian, berleha-leha, dan lainnya.
“Selain sukses dalam belajar, ananda juga harus memiliki akhlak yang mulia, cerdas, berilmu dan berkualitas tinggi serta menjadi orang yang berguna agar bisa menghadapi ketiga era tersebut,” tutur Haedar.
Penerimaan mahasiswa baru (Pesmaba) UMM diselenggarakan secara daring dan luring dengan protokol ketat. Gelaran Pesmaba mulai 21 hingga 25 September 2021 tersebut, diselenggarakan di Hall UMM Dome.
Baca juga: UMM apresiasi "influencer" jadi mahasiswa baru tanpa tes
Baca juga: Atraksi delapan penerjun TNI AU buka Pesmaba UMM
“Saudara harus bisa memanfaatkan berbagai kesempatan yang UMM berikan. Jangan lewatkan satu detik pun untuk tidak belajar dan mencari pengalaman,” katanya di hadapan ribuan mahasiswa baru UMM seperti dikutip dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Sabtu
Selain itu, Menko PMK juga mendorong mahasiswa baru untuk segera beradaptasi, karena telah berada di fase transformasi diri, yakni dari seorang siswa sekolah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi.
Pada kesempatan itu, Muhadjir yang juga Ketua BPH UMM itu menyampaikan lima pesan bagi mahasiswa baru yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Pertama, mantan Rektor UMM itu berharap mahasiswa baru memiliki kemampuan berpikir kritis melalui kegiatan-kegiatan yang kampus sediakan.
Kedua, bersikap kreatif, ketiga inovatif yang nantinya berguna saat menghadapi beragam permasalahan. “Keempat, saya ingin agar saudara mampu memiliki keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi serta kelima harus menjadi insan yang percaya diri,” kata Muhadjir.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan bahwa era ini tidak lah mudah, karena kehidupan multikulturalisme semakin kompleks yang ditandai dengan demokrasi, hak asasi manusia (HAM), toleransi, pluralisme, serta hubungan antarkelompok, bangsa dan negara.
Menurut Haedar, mahasiswa tidak bisa lagi menghindar. Mereka harus senantiasa mawas diri agar tidak terbawa arus dan menjadi objek multikulturalisme.
Baca juga: UMM terapkan UTBK jaring calon mahasiswa baru
Baca juga: UMM perluas kerja sama internasional gandeng UNAL Kolombia
Ia mengatakan saat ini juga menjadi era revolusi digital dan informasi yang memberikan kemudahan dan kecepatan. Meski begitu, jika tidak berhati-hati, anak muda akan menjadi objek hingga terjembab di kehidupan yang tidak baik.
“Hal itu bisa terjadi karena kurangnya penguasaan Iptek berdasarkan ilmu, etika dan nilai. Maka, perlu adanya peningkatan diri untuk menguasainya dengan baik,” ucapnya.
Haedar menyebut bahwa era ini juga menjadi era media sosial sebagai konsekuensi revolusi digital. Selain manfaat yang diperoleh, ia juga menyebutkan pelbagai dampak buruknya, seperti hoaks, kebencian, berleha-leha, dan lainnya.
“Selain sukses dalam belajar, ananda juga harus memiliki akhlak yang mulia, cerdas, berilmu dan berkualitas tinggi serta menjadi orang yang berguna agar bisa menghadapi ketiga era tersebut,” tutur Haedar.
Penerimaan mahasiswa baru (Pesmaba) UMM diselenggarakan secara daring dan luring dengan protokol ketat. Gelaran Pesmaba mulai 21 hingga 25 September 2021 tersebut, diselenggarakan di Hall UMM Dome.
Baca juga: UMM apresiasi "influencer" jadi mahasiswa baru tanpa tes
Baca juga: Atraksi delapan penerjun TNI AU buka Pesmaba UMM
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: