11 warga dievakuasi dari Kiwirok
25 September 2021 08:27 WIB
Arsip Foto. Tenaga kesehatan yang menjadi korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) turun dari helikopter milik TNI AD di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat (17/9/2021). Sembilan dari 11 tenaga kesehatan di Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, yang menjadi korban serangan KKB pada Senin (13/9/2021) dievakuasi ke Jayapura untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Marthen Indey, Kota Jayapura. (ANTARA FOTO/Indrayadi TH/hp)
Jayapura (ANTARA) - Sebelas warga yang dievakuasi dari Distrik Kiwirok menggunakan pesawat terbang pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIT tiba di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, menurut polisi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani kepada ANTARA di Jayapura mengatakan bahwa di antara 11 warga sipil yang dievakuasi dari Kiwirok ada tiga anak.
Menurut dia, saat ini polisi masih mendata dan memeriksa kesehatan warga yang dievakuasi dari Kiwirok, tempat kelompok kriminal bersenjata melakukan penyerangan, penganiayaan, pembakaran fasilitas umum, dan aksi teror lainnya.
Ketika ditanya apakah masih ada warga yang akan dievakuasi dari Kiwirok, Faizal mengatakan bahwa kemungkinan masih ada warga yang akan dievakuasi namun dia belum bisa memberikan informasi terperinci mengenai hal itu.
"Saya sudah balik ke Jayapura dan proses evakuasi dikendalikan Kapolres Pegunungan Bintang," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito ketika dihubungi dari Jayapura mengatakan bahwa masih ada beberapa warga yang akan dievakuasi dari Kiwirok.
"Penerbangan pertama diutamakan untuk wanita dan anak, diharapkan berlangsung aman," katanya.
Pengevakuasian warga sipil dari Kiwirok merupakan buntut dari aksi teror yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Lamek Taplo sejak Senin (13/9) .
Anggota kelompok kriminal bersenjata itu membakar fasilitas umum serta menyerang dan menganiaya tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok. Seorang tenaga kesehatan di Kiwirok meninggal dunia setelah dianiaya oleh anggota kelompok kriminal bersenjata.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani kepada ANTARA di Jayapura mengatakan bahwa di antara 11 warga sipil yang dievakuasi dari Kiwirok ada tiga anak.
Menurut dia, saat ini polisi masih mendata dan memeriksa kesehatan warga yang dievakuasi dari Kiwirok, tempat kelompok kriminal bersenjata melakukan penyerangan, penganiayaan, pembakaran fasilitas umum, dan aksi teror lainnya.
Ketika ditanya apakah masih ada warga yang akan dievakuasi dari Kiwirok, Faizal mengatakan bahwa kemungkinan masih ada warga yang akan dievakuasi namun dia belum bisa memberikan informasi terperinci mengenai hal itu.
"Saya sudah balik ke Jayapura dan proses evakuasi dikendalikan Kapolres Pegunungan Bintang," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito ketika dihubungi dari Jayapura mengatakan bahwa masih ada beberapa warga yang akan dievakuasi dari Kiwirok.
"Penerbangan pertama diutamakan untuk wanita dan anak, diharapkan berlangsung aman," katanya.
Pengevakuasian warga sipil dari Kiwirok merupakan buntut dari aksi teror yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Lamek Taplo sejak Senin (13/9) .
Anggota kelompok kriminal bersenjata itu membakar fasilitas umum serta menyerang dan menganiaya tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok. Seorang tenaga kesehatan di Kiwirok meninggal dunia setelah dianiaya oleh anggota kelompok kriminal bersenjata.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: