LPDUK dan Perbasi perbarui MoU untuk persiapan FIBA Asia Cup
24 September 2021 23:25 WIB
Plt. Direktur BLU LPDUK Kemenpora, Firtian Judiswandarta (kanan) dan Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih menunjukkan berkas Nota Kesepahaman di Kantor BLU LPDUK, Jl, Radio I Nomor 13, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/9/2021). ANTARA/HO/LPDUK Kemenpora
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora dan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) memperbarui Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pengelolaan Dana dan Pengembangan Usaha Keolahragaan yang salah satu sasarannya untuk persiapan FIBA Asia Cup 2021.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Plt. Direktur BLU LPDUK Kemenpora, Firtian Judiswandarta dan Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih di Kantor BLU LPDUK, Jl, Radio I Nomor 13, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat.
"Dengan ditandatanganinya MoU ini, kita telah saling bersepakat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan sebagai bentuk usaha untuk mendukung kemajuan industri olahraga Indonesia, khususnya bola basket," kata Plt. Direktur LPDUK, Firtian Judiswandarta dalam keterangan resminya.
Pihak LPDUK mengakui jika MoU ini sepertinya menjadi bagian tidak terpisahkan dari proses persiapan menghadapi FIBA Asia Cup 2021. MoU masih bersifat umum dan bahkan tidak menutup kemungkinan juga menjadi dasar kerjasama untuk Piala Dunia Bola Basket 2023 (FIBA World Cup 2023) dimana Indonesia juga akan menjadi tuan rumah.
"Yang jelas, kedua belah pihak sepakat menjadikan MoU ini sebagai dasar untuk membuat perjanjian kerjasama yang rinciannya akan disepakati kemudian. MoU ini berlaku selama tiga tahun hingga 2024, dapat diadendum atau diperpanjang," katanya menambahkan.
Baca juga: FIBA Asia Cup 2021 resmi ditunda karena pandemi COVID-19
Baca juga: Indonesia berusaha positif tanggapi penundaan FIBA Asia Cup
Firtian menjelaskan, ruang lingkup kerjasama yang tertuang dalam MoU di antaranya pengelolaan dana komersial, hak intelektual kegiatan, market place, merchandise, PPOB, streaming hak media dan penyiaran (media and broadcasting right), dan kontra prestasi sponsor; Kerja Sama penyelenggaraan kegiatan cabang olahraga multi/single event nasional, regional dan internasional; Kerja Sama Pengembangan Usaha Keolahragaan dan lainnya yang disepakati.
Kedua belah pihak juga sepakat, tiap pengelolaan pendapatan komersial oleh LPDUK dilakukan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel dalam mendukung terwujudnya sukses kegiatan di bidang peningkatan manajemen keolahragaan bola basket, peningkatan kualitas atlet, peningkatan sarana dan prasarana, sebagai salah satu sub komponen sukses penyelenggaraan keolahragaan serta mendorong berkembangnya industri olahraga bola basket di Indonesia.
Dalam waktu dekat, LPDUK juga akan mencairkan anggaran Commitment Fee dan Implementation Deposit dengan total US$ 2,4 Juta sekitar Rp34,4 M sebagai Host FIBA Asia Cup 2021 yang pelaksanaan eventnya ditunda ke 2022 karena pandemi. Pencairan anggaran dari ini menindaklanjuti arahan Menpora yang merujuk pada hasil Ratas Kabinet 2 Juni serta Instruksi Presiden tentang FIBA Asia Cup 2021.
Karena menggunakan anggaran pemerintah dan penetapan peraturan perundang-undangan (Perpres), pendapatan komersil FIBA Asia Cup 2021 termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang pengelolaannya harus lewat LPDUK dan dapat digunakan lagi oleh Panitia/PP Perbasi untuk kepentingan penyelenggaraan event.
LPDUK dan PP Perbasi tentu berharap, banyak sponsor yang berpartisipasi pada FIBA Asia Cup 2021 dan kemudian FIBA World Cup 2023 mengingat kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan event sangat besar.
Baca juga: PP Perbasi akan kirim timnas ke AS tatap FIBA World Cup 2023
Baca juga: IBL gelar audiensi bersama Perbasi dan Menpora terkait musim 2022
Baca juga: Kerjasama pengelolaan dana komersial Perparnas XVI Papua resmi diteken
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Plt. Direktur BLU LPDUK Kemenpora, Firtian Judiswandarta dan Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih di Kantor BLU LPDUK, Jl, Radio I Nomor 13, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat.
"Dengan ditandatanganinya MoU ini, kita telah saling bersepakat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan sebagai bentuk usaha untuk mendukung kemajuan industri olahraga Indonesia, khususnya bola basket," kata Plt. Direktur LPDUK, Firtian Judiswandarta dalam keterangan resminya.
Pihak LPDUK mengakui jika MoU ini sepertinya menjadi bagian tidak terpisahkan dari proses persiapan menghadapi FIBA Asia Cup 2021. MoU masih bersifat umum dan bahkan tidak menutup kemungkinan juga menjadi dasar kerjasama untuk Piala Dunia Bola Basket 2023 (FIBA World Cup 2023) dimana Indonesia juga akan menjadi tuan rumah.
"Yang jelas, kedua belah pihak sepakat menjadikan MoU ini sebagai dasar untuk membuat perjanjian kerjasama yang rinciannya akan disepakati kemudian. MoU ini berlaku selama tiga tahun hingga 2024, dapat diadendum atau diperpanjang," katanya menambahkan.
Baca juga: FIBA Asia Cup 2021 resmi ditunda karena pandemi COVID-19
Baca juga: Indonesia berusaha positif tanggapi penundaan FIBA Asia Cup
Firtian menjelaskan, ruang lingkup kerjasama yang tertuang dalam MoU di antaranya pengelolaan dana komersial, hak intelektual kegiatan, market place, merchandise, PPOB, streaming hak media dan penyiaran (media and broadcasting right), dan kontra prestasi sponsor; Kerja Sama penyelenggaraan kegiatan cabang olahraga multi/single event nasional, regional dan internasional; Kerja Sama Pengembangan Usaha Keolahragaan dan lainnya yang disepakati.
Kedua belah pihak juga sepakat, tiap pengelolaan pendapatan komersial oleh LPDUK dilakukan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel dalam mendukung terwujudnya sukses kegiatan di bidang peningkatan manajemen keolahragaan bola basket, peningkatan kualitas atlet, peningkatan sarana dan prasarana, sebagai salah satu sub komponen sukses penyelenggaraan keolahragaan serta mendorong berkembangnya industri olahraga bola basket di Indonesia.
Dalam waktu dekat, LPDUK juga akan mencairkan anggaran Commitment Fee dan Implementation Deposit dengan total US$ 2,4 Juta sekitar Rp34,4 M sebagai Host FIBA Asia Cup 2021 yang pelaksanaan eventnya ditunda ke 2022 karena pandemi. Pencairan anggaran dari ini menindaklanjuti arahan Menpora yang merujuk pada hasil Ratas Kabinet 2 Juni serta Instruksi Presiden tentang FIBA Asia Cup 2021.
Karena menggunakan anggaran pemerintah dan penetapan peraturan perundang-undangan (Perpres), pendapatan komersil FIBA Asia Cup 2021 termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang pengelolaannya harus lewat LPDUK dan dapat digunakan lagi oleh Panitia/PP Perbasi untuk kepentingan penyelenggaraan event.
LPDUK dan PP Perbasi tentu berharap, banyak sponsor yang berpartisipasi pada FIBA Asia Cup 2021 dan kemudian FIBA World Cup 2023 mengingat kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan event sangat besar.
Baca juga: PP Perbasi akan kirim timnas ke AS tatap FIBA World Cup 2023
Baca juga: IBL gelar audiensi bersama Perbasi dan Menpora terkait musim 2022
Baca juga: Kerjasama pengelolaan dana komersial Perparnas XVI Papua resmi diteken
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: