Semarang (ANTARA News) - Akses ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tepatnya Jalan Ronggowarsito serta jalan pintu masuk pelabuhan selalu tergenang air hingga ketinggian sekitar 20 centimeter sejak musim penghujan.

"Jalan Ronggowarsito ini tidak pernah kering, selalu tergenang air, misalnya pagi tergenang air akibat hujan pada malam hari, siang harinya kembali ketambahan air rob," kata Wariyanto (44), warga Kelurahan Tanjung Emas saat ditemui tengah membersihkan saluran air di depan rumahnya di Semarang, Selasa.

Ayah satu anak yang memiliki usaha bengkel ini menjelaskan pada saat musim kemarau, genangan air rob bisa surut dalam waktu satu hingga dua jam. Akan tetapi, pada saat musim penghujan genangan selalu tinggi.

Menurutnya, genangan air yang berada di Jalan Ronggowarsito tersebut pengaruh utamanya adalah tersumbatnya gorong-gorong yang tidak pernah dibersihkan.

"Kami dari warga sebenarnya ingin membersihkan gorong-gorong. Akan tetapi tentu membutuhkan bantuan alat berat. Apalagi hasil beberapa rapat menyebutkan sebenarnya tugas tersebut menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (DPU)," katanya.

Sayangnya, sudah sekitar 10 tahun, gorong-gorong tersebut tidak pernah dibersihkan. Padahal upaya warga untuk membersihkan saluran air tidak dapat maksimal.

"Kalau bersih-bersih, ya hanya membersihkan saluran yang ada di lingkungan sekitar. Akan tetapi yang vital, gorong-gorong tidak pernah ditangani, bagaimana daerah ini bisa bebas genangan air," katanya.

Wariyanto menambahkan bahwa genangan air di Jalan Ronggowarsito juga disebabkan penurunan tanah. Menghindari genangan, sejumlah rumah di kawasan Tanjung Emas terpaksa meninggikan teras depan rumah Luluk (19), warga setempat menambahkan genangan air di Jalan Ronggowarsito sudah menjadi pemandangan setiap hari.

"Ya, setiap hari seperti ini jalan selalu tergenang air. Jalan menjadi licin karena berlumut. Jadi harus hati-hati," katanya.

(N008/S006/S026)