Mataram (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat meminta agar Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) tetap digelar pada tahun ini dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan ketat.

Ketua PWNU NTB, Prof TGH Masnun Tahir meminta agar muktamar segera digelar tahun ini, kendati dalam situasi pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya normal. Hal itu menyusul, perkembangan kasus pandemi COVID-19, justru terus membaik ditandai dengan penurunan level PPKM di semua daerah.

"Yang utama, bagaimana memperhatikan ketaatan warga untuk mengikuti, serta
menyukseskan program vaksin yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama dengan organisasi sosial keagamaan termasuk kami dari PWNU NTB," ujar Prof Masnun dalam keterangan tertulis di terima wartawan di Mataram, Jumat.

Menurut Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram itu, pihaknya memberikan kelonggaran kepada semua PCNU ataupun MWC hingga ranting NU yang sudah habis masa khidmatnya pada tahun 2021 untuk melaksanakan permusyawaratan di levelnya masing-masing.

Baca juga: PWNU Sumsel desak Muktamar NU segera digelar akhir 2021

Baca juga: GP Ansor dukung Muktamar NU digelar tahun ini


"Jadi, sikap PWNU NTB ini juga selaras dengan pelaksanaan MUNAS dan KOMBES NU pada tanggal 25-26 September 2021 di Jakarta, sekaligus mendukung pelaksanaan Muktamar NU ke 34 tahun 2021 di Lampung tetap mempertimbangkan Protokol Kesehatan (Prokes) COVID-19," kata Prof Masnun.

Terkait mekanisme pemilihan Rais
Amm dan Ketua Umum Tanfidziah PBNU dalam Muktamar ke-34 di Lampung, kata dia, PWNU NTB masih memandang mekanisme pemilihan Rais Am tetap dilakukan oleh Ulama yang tergabung dalam Tim Ahlul Halli wal Aqdi.

Di mana pemilihan dilakukan oleh PWNU dan PCNU untuk Ketua Umum Tanfidziah.

"Hal ini sesuai dengan pada Muktamar NU ke-33 di Jombang pada tahun 2015," katanya.*

Baca juga: PWNU DKI Jakarta sepakati Muktamar NU digelar tahun 2021

Baca juga: Kiai sepuh di Jatim minta Muktamar NU digelar tahun 2021