Kemenaker masifikasi SDM terampil destinasi wisata super prioritas
24 September 2021 14:37 WIB
Menteri Ketenagakerjaan melakukan 'kick off' pemagangan lima destinasi wisata super prioritas yang menandakan dimulainya masifikasi penyiapan SDM terampil pada sektor pariwisata di destinasi tersebut. ANTARA/HO-Humas Kemenaker.
Minahasa Utara (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan memasifikasi sumber daya manusia (SDM) terampil di lima destinasi wisata super prioritas, yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara).
"Pemagangan lima destinasi wisata super prioritas menandai dimulainya masifikasi penyiapan SDM terampil pada sektor pariwisata di lima destinasi tersebut," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Jumat.
Baca juga: Apindo: Program pemagangan Kemnaker bakal pulihkan ekonomi
Masifikasi SDM terampil di lima destinasi wisata super prioritas ini menjadi upaya pemerintah menyongsong bonus demografi sekaligus menyelesaikan sejumlah tantangan yang melingkupinya.
Tantangan-tantangan tersebut, di antaranya adalah era digitalisasi, dampak pandemi COVID-19 pada sektor ketenagakerjaan, dan rendahnya kualifikasi keterampilan SDM Indonesia.
Kemenaker dalam rangka memanfaatkan potensi dan peluang ketenagakerjaan serta merespons tantangan yang dihadapi dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui kebijakan triple skilling (skilling, upskilling, dan reskilling).
Menteri mengatakan lulusan SMK, diploma, dan universitas yang masih memerlukan penyesuaian kompetensi dan pengalaman kerja dapat diintervensi melalui program pemagangan yang bekerja sama dengan pihak industri.
"Program pemagangan merupakan salah satu solusi tepat untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan, khususnya dalam menyiapkan tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai dengan pasar kerja," ujarnya.
Dalam program pemagangan, peserta mendapatkan pengalaman kerja pada dunia kerja yang sesungguhnya, membentuk sikap mental, serta perilaku kerja serta kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Setiap tahun, kata Menteri, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas), mengalokasikan anggaran untuk program pemagangan dalam negeri melalui dana dekonsentrasi.
Baca juga: Pegiat: Pemagangan tak lagi untuk belajar
Baca juga: 2.000 mentor dilatih untuk 400.000 pemagang
Pada tahun 2021, ditargetkan 7.800 peserta magang yang didistribusikan di 34 provinsi se-Indonesia. Khusus untuk mendukung lima destinasi wisata super prioritas terdapat tambahan sekitar 470 peserta magang, 110 peserta diantaranya dari Sulawesi Utara.
Dimulainya pemagangan tersebut dilakukan secara virtual di lima destinasi wisata super prioritas, yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara).
"Pemagangan lima destinasi wisata super prioritas menandai dimulainya masifikasi penyiapan SDM terampil pada sektor pariwisata di lima destinasi tersebut," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Jumat.
Baca juga: Apindo: Program pemagangan Kemnaker bakal pulihkan ekonomi
Masifikasi SDM terampil di lima destinasi wisata super prioritas ini menjadi upaya pemerintah menyongsong bonus demografi sekaligus menyelesaikan sejumlah tantangan yang melingkupinya.
Tantangan-tantangan tersebut, di antaranya adalah era digitalisasi, dampak pandemi COVID-19 pada sektor ketenagakerjaan, dan rendahnya kualifikasi keterampilan SDM Indonesia.
Kemenaker dalam rangka memanfaatkan potensi dan peluang ketenagakerjaan serta merespons tantangan yang dihadapi dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui kebijakan triple skilling (skilling, upskilling, dan reskilling).
Menteri mengatakan lulusan SMK, diploma, dan universitas yang masih memerlukan penyesuaian kompetensi dan pengalaman kerja dapat diintervensi melalui program pemagangan yang bekerja sama dengan pihak industri.
"Program pemagangan merupakan salah satu solusi tepat untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan, khususnya dalam menyiapkan tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai dengan pasar kerja," ujarnya.
Dalam program pemagangan, peserta mendapatkan pengalaman kerja pada dunia kerja yang sesungguhnya, membentuk sikap mental, serta perilaku kerja serta kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Setiap tahun, kata Menteri, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas), mengalokasikan anggaran untuk program pemagangan dalam negeri melalui dana dekonsentrasi.
Baca juga: Pegiat: Pemagangan tak lagi untuk belajar
Baca juga: 2.000 mentor dilatih untuk 400.000 pemagang
Pada tahun 2021, ditargetkan 7.800 peserta magang yang didistribusikan di 34 provinsi se-Indonesia. Khusus untuk mendukung lima destinasi wisata super prioritas terdapat tambahan sekitar 470 peserta magang, 110 peserta diantaranya dari Sulawesi Utara.
Dimulainya pemagangan tersebut dilakukan secara virtual di lima destinasi wisata super prioritas, yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara).
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: