Magelang (ANTARA News) - Enam sekolah dasar dan taman kanak-kanak di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah terendam pasir dan batu menyusul banjir lahar dingin di Sungai Putih pada Minggu malam (9/1).

Kepala Unit Pelaksana Teknis, Pendidikan Kecamatan Salam, Priyo Gani Waskito di Magelang, Senin menyebutkan, sekolah terendam lahar dingin itu adalah SD Sirahan I dengan siswa 70 orang, SD Sirahan II (125 siswa), SD Seloboro I (156 siswa), TK Al-Husain, TK Petiwi, dan TK Seloboro sekitar 150 siswa.

Ia mengatakan, satu sekolah yakni TK Pertiwi Sirahan hilang diterjang lahar dingin.

Menurut dia, dokumen dan fasilitas sekolah seperti kursi, almari dan meja masih selamat karena lahar tidak sampai masuk dalam kelas.

Pasir dan batu hanya merendam halaman dan lingkungan sekolah hingga setinggi dua meter, juga terendam fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus).

Ia mengatakan, lebih kurang 600 siswa di sekolah terendam pasir terpaksa diliburkan atau ikut belajar di sekolah terdekat dengan pengungsian.

Untuk membersihkan lingkungan sekolah dari material membutuhkan waktu satu minggu jika dibantu oleh warga. Belum tahu sampai kapan sekolah diliburkan mengingat banjir lahar masih mengancam.

Ia mengatakan, daerah belakang SD Sirahan II yang sebelumnya sawah, kini menjadi alur banjir lahar. Jika terjadi banjir lahar susulan, hampir dipastikan menghantam sekolah.

Menyinggung persiapan ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) pada Maret mendatang, dia mengkhawatirkan prestasi UPT Kecamatan Salam akan menurun.

Pada 2010, hasil UASBN UPT salam terbaik kedua se-Kabupaten Magelang.

"Kami khawatir prestasi anak turun karena persiapan terganggu dengan bencana erupsi dan banjir lahar dingin Merapi," katanya.

Guru Kelas I SD Sirahan II, Dwi Astuti mengatakan, siswa terpaksa diliburkan hingga waktu belum ditentukan. Semua siswa berasal dari Sirahan yang rumahnya terendam pasir dan sekarang berada di pengungsian bersama keluarganya.(*)

H018/A035/AR09