Prevalensi gigi karies bertambah saat pandemi COVID-19
23 September 2021 23:31 WIB
Tangkapan layar Ahli gigi Drg Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc pada peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2021 secara virtual, Kamis (23/9/2021). ANTARA/ Suriani Mappong
Makassar (ANTARA) - Ahli gigi Drg Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc mengatakan, dari hasil survei unilever di delapan negara pada 2020, termasuk Indonesia menunjukkan terdapat kenaikan angka prevalensi gigi karies (carries) di masyarakat pada saat pandemi COVID-19.
Hal itu dikemukakan Drg Mirah yang juga Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care, Unilever Indonesia Foundation pada peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2021 yang digelar secara virtual dengan menghadirkan para ahli gigi sebagai narasumber, Kamis.
Dia mengatakan, pada hasil survei diketahui di Indonesia dari setiap 10 orang penduduk, terdapat 7 orang diantaranya yang mengalami gigi karies. Kondisi itu bertambah satu angka pada saat pandemi COVID-19 pada 2020.
Baca juga: Perawatan gigi tetap penting di tengah pandemi
Kondisi ini, lanjut dia, terjadi karena adanya penurunan kunjungan ke klinik gigi untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya, karena masyarakat khawatir terpapar COVID-19.
Di sisi lain, juga banyak klinik gigi yang tutup saat diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada 2020. Termasuk pembatasan jumlah pasien yang dilayani pada saat pandemi, karena alasan larangan untuk berkumpul sebagai bagian dari upaya pemenuhan protokol kesehatan.
Baca juga: Dokter bagi tips cara merawat gigi palsu agar awet dan sehat
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, salah satu perusahaan pasta gigi di Indonesia dan memiliki brand perawatan kesehatan gigi dan mulut yang telah hadir lebih dari 75 tahun, terus melakukan edukasi dan membantu perawatan gigi dan mulut.
Pasalnya, lanjut Mirah, untuk mewujudkan tujuan mendukung edukasi dan perawatan gigi, karena permasalahan gigi dan mulut di lapangan masih menjadi salah satu isu kesehatan utama yang dialami setengah populasi dunia dari berbagai lapisan usia, termasuk di Indonesia.
Baca juga: Enggan pakai behel, coba KLAR Aligner untuk rapikan gigi
"Dari 10 masyarakat Indonesia, rata-rata tujuh orang diantaranya mengalami gigi karies yaitu kondisi rusaknya struktur dan lapisan gigi yang terjadi secara bertahap," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Dr drg RM Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM, mengatakan kini telah hadir “Layanan Teledentistry Nasional" di BKGN 2021" yang dilengkapi dengan fitur video call, sehingga masyarakat dapat berkonsultasi secara aman, nyaman dan akurat.
Dia mengatakan, ini sebagai bentuk inovasi pelayanan masyarakat untuk mendukung kesehatan gigi dan mulut sesuai misi Kemenkes RI bersama PDGI dan telah menerapkan petunjuk teknis ‘Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru’ secara merata.”
Hal itu dikemukakan Drg Mirah yang juga Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care, Unilever Indonesia Foundation pada peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2021 yang digelar secara virtual dengan menghadirkan para ahli gigi sebagai narasumber, Kamis.
Dia mengatakan, pada hasil survei diketahui di Indonesia dari setiap 10 orang penduduk, terdapat 7 orang diantaranya yang mengalami gigi karies. Kondisi itu bertambah satu angka pada saat pandemi COVID-19 pada 2020.
Baca juga: Perawatan gigi tetap penting di tengah pandemi
Kondisi ini, lanjut dia, terjadi karena adanya penurunan kunjungan ke klinik gigi untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya, karena masyarakat khawatir terpapar COVID-19.
Di sisi lain, juga banyak klinik gigi yang tutup saat diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada 2020. Termasuk pembatasan jumlah pasien yang dilayani pada saat pandemi, karena alasan larangan untuk berkumpul sebagai bagian dari upaya pemenuhan protokol kesehatan.
Baca juga: Dokter bagi tips cara merawat gigi palsu agar awet dan sehat
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, salah satu perusahaan pasta gigi di Indonesia dan memiliki brand perawatan kesehatan gigi dan mulut yang telah hadir lebih dari 75 tahun, terus melakukan edukasi dan membantu perawatan gigi dan mulut.
Pasalnya, lanjut Mirah, untuk mewujudkan tujuan mendukung edukasi dan perawatan gigi, karena permasalahan gigi dan mulut di lapangan masih menjadi salah satu isu kesehatan utama yang dialami setengah populasi dunia dari berbagai lapisan usia, termasuk di Indonesia.
Baca juga: Enggan pakai behel, coba KLAR Aligner untuk rapikan gigi
"Dari 10 masyarakat Indonesia, rata-rata tujuh orang diantaranya mengalami gigi karies yaitu kondisi rusaknya struktur dan lapisan gigi yang terjadi secara bertahap," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Dr drg RM Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM, mengatakan kini telah hadir “Layanan Teledentistry Nasional" di BKGN 2021" yang dilengkapi dengan fitur video call, sehingga masyarakat dapat berkonsultasi secara aman, nyaman dan akurat.
Dia mengatakan, ini sebagai bentuk inovasi pelayanan masyarakat untuk mendukung kesehatan gigi dan mulut sesuai misi Kemenkes RI bersama PDGI dan telah menerapkan petunjuk teknis ‘Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru’ secara merata.”
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: