Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi salah satu kelompok pemberdayaan masyarakat yakni UMKM usAHA di Kota Surakarta, Jawa Tengah untuk program dukungan UMKM yang termasuk dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pada kesempatan tersebut, 8 UMKM dengan jenis usaha ultramikro dan mikro menampilkan produknya yang bergerak antara lain di bidang kebutuhan sehari-hari (kelontong), warteg, bahan pangan, makanan olahan, agen air mineral/gas/minyak tanah, dan kebutuhan sekolah.

“UMKM usAHA mengajak masyarakat untuk membangun ekonomi Indonesia dimulai dari lingkungan terkecil mereka, yaitu dengan berbelanja di UMKM atau warung tetangga mereka sendiri,” kata Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menko Airlangga menyampaikan pelaku usaha yang tergabung di UMKM usAHA berfokus untuk melatih UMKM-UMKM rumahan yang dekat dengan masyarakat dan terdampak langsung pandemi COVID-19, melalui program Wirausaha Maju.

Melalui program tersebut, UMKM usAHA telah berhasil memberikan pelatihan kepada 11.325 pelaku UMKM dari 28 kabupaten/kota se-Pulau Jawa. Untuk Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri sudah 2.080 pelaku UMKM berhasil diberikan pelatihan.

Hal tersebut juga mendapat perhatian dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang dalam kesempatan itu juga mengharapkan UMKM agar dapat terus mengembangkan setiap potensi yang ada sehingga mampu beroperasi dalam skala yang lebih besar.

Pada gelombang pertama pelatihan, pelaku usaha mikro diberi materi pengelolaan usaha secara lebih baik. Materi pelatihan yang diberikan antara lain mengenai dasar-dasar sikap dan pola pikir kewirausahaan secara umum mencakup konsumen atau pelanggan, penjualan atau profit, dan tema yang lain, kemudian kiat-kiat membuka usaha dan memasarkan produk.

Selain itu, ada program Usaha Borong Usaha, yaitu program bantuan untuk usaha mikro yang membutuhkan, berupa pembelian produk. Produk yang dibeli bisa digunakan untuk kegiatan sosial, misalnya dibagikan pada masyarakat secara gratis, atau dikirimkan ke warga yang lakukan isolasi mandiri.

UMKM usAHA juga telah memiliki aplikasi bernama WirausAHA sebagai salah satu cara memantau proses bisnis pelaku UMKM yang telah dilatih.

“Pelatihan adalah hal terpenting untuk menambah kemampuan dan nanti akan juga diberi bantuan pendampingan. Di sini perbankan siap mendorong, apalagi rata-rata pengusaha UMKM (di Jayengan) ini sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun,” ujar Airlangga.

Menko Airlangga selanjutnya berdialog santai bersama para pelaku UMKM, menanyakan perkembangan usaha mereka masing-masing. Ia pun mengapresiasi lingkungan usaha di Gang Jayengan itu yang cukup baik menyelenggarakan prokes dengan menyediakan tempat cuci tangan. Kunjungan diakhiri dengan memberikan bantuan peralatan usaha secara simbolis.

Baca juga: Realisasi dana PEN UMKM capai Rp52,91 triliun
Baca juga: Bantu UMKM bertahan saat pandemi, pemerintah maksimalkan KUR
Baca juga: Airlangga: IKM berkontribusi dalam performa positif ekspor RI