Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyerukan kepada warga AS agar melakukan hening cipta pada Senin untuk menyatakan belasungkawa bagi korban penembakan di Arizona dengan enam orang tewas serta seorang wanita anggota kongres, Gabriel Giffords, terluka.
"Hari itu akan menjadi waktu bagi kita untuk bersatu sebagai bangsa dalam doa atau perenungan dengan mengingat para korban dan keluarganya dalam hati," kata Presiden dalam pernyataannya pada Ahad.
Sebanyak enam warga tewas dan 13 lainnya mengalami cedera dalam penembakan yang berlangsung ketika Giffords berpidato kepada para pendukungnya di Tucson, Arizona, pada Sabtu.
Giffords yang berumur 40 tahun tertembak di kepala dan sedang dirawat di rumah sakit dalam keadaan kritis. Dia telah menjalani bedah otak dan sejumlah dokter mengatakan bahwa mereka "optimis" mengenai kesembuhannya.
Hakim Distrik AS, John Roll, ajudan Gifford dan bocah perempuan berumur sembilan tahun merupakan beberapa korban tewas akibat penembakan tersebut.
Tersangka yang ditangkap di tempat kejadian bernama Jared Lee Loughner dari Arizona dan diketahui berumur 22 tahun. Loughner menggunakan pistol otomatis dengan peluru berdiameter 9 milimeter dalam serangan tersebut.
Tindakan hening cipta yang akan dilaksanakan pukul 11.00 Waktu Timur kawasan setempat akan "mengenang para korban yang tidak bersalah dalam tragedi tidak berperikemanusiaan di Tucson, Arizona, termasuk mereka yang masih dirawat," kata Obama dalam pernyataannya.
Obama menandatangani proklamasi pada Ahad yang menyerukan untuk melakukan pengibaran bendera setengah tiang. Dia juga menunda perjalanannya ke New York yang dijadwalkan pada Selasa akibat kejadian itu.
Giffords terkenal sebagai politisi sentris moderat serta sedang naik daun di kalangan anggota dewan. Dalam jangka ketiga Demokrat di Dewan Perwakilan AS, dia mendukung hak-hak warga Amerika untuk melawan dan mengkritik adanya hukum keimigrasian.(*)
RIA Novosti/KR-BPY/S008
Obama Serukan Heningkan Cipta Untuk Tragedi Arizona
10 Januari 2011 12:14 WIB
Presiden AS Barrack Obama. (ANTARA/REUTERS/Jim Young)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: