Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Relawan COVID-19 Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau minta pemerintah daerah mendorong Kimia Farma mengurangi biaya tes antigen di Pelabuhan Sri Bintan Pura, karena memberatkan calon penumpang.

"Kalau tidak bisa gratis tes antigen, sebaiknya kurangi biaya tes itu karena memberatkan masyarakat," kata Koordinator Relawan COVID-19 Tanjungpinang Rudy Chua, di Tanjungpinang, Kamis.

Rudy, yang juga anggota DPRD Kepri daerah pemilihan Tanjungpinang, mengatakan, tes antigen di pelabuhan dibutuhkan sebagai syarat perjalanan laut untuk mencegah penyebaran COVID-19 di pulau-pulau. Namun ia yakin biaya tes antigen itu bisa dikurangi lagi jika pemerintah daerah mendesak Kimia Farma, perusahaan yang menyediakan jasa tes antigen di pelabuhan.

Baca juga: PT KAI Daop 1 turunkan tarif tes antigen di stasiun jadi Rp45 ribu

Biaya tes antigen Rp85.000/orang, menurut dia dapat dikurangi hingga Rp50.000/orang.

"Saya pernah membuka posko tes antigen dengan biaya Rp50.000/orang. Saya tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Artinya, pemda bisa menangani itu sendiri dengan biaya yang lebih kecil dari Rp50.000," ucapnya.

Ia menambahkan pemda melalui Dinas Kesehatan memiliki petugas kesehatan, dan peralatan medis yang memadai. Petugas kesehatan yang ditugasi untuk memeriksa calon penumpang dengan metode tes antigen tidak perlu diberi honor, karena itu bagian dari tugasnya.

Baca juga: Tarif tes antigen di tujuh stasiun wilayah Daop Madiun turun

"Saya berharap ada kebijakan menarik selama PPKM Level III berlangsung sehingga perekonomian masyarakat bangkit," katanya.

Rudy mengemukakan upaya pencegahan penularan COVID-19 harus sejalan dengan upaya meningkatkan perekonomian.

Biaya tes antigen yang lebih tinggi dari harga tiket kapal cepat Tanjungpinang menuju Rp55.000/orang, membuat warga mengurungkan niatnya untuk melakukan perjalanan laut.

Baca juga: Anak di bawah 12 tahun masuk hotel di DKI wajib tes antigen

Mobilitas perjalanan laut yang rendah, potensial berdampak negatif pada perekonomian.

Berdasarkan data Pelindo, jumlah penumpang di Pelabuhan Sri Bintan Pura turun 50 persen dari 1.500 orang setiap hari.

"Harus seimbang, antara penanganan COVID-19 dengan peningkatan perekonomian," ujarnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana memberi apresiasi terhadap aspirasi yang disampaikan Rudy Chua. Tes antigen di Pelabuhan Sri Bintan Pura merupakan kewenangan Kimia Farma, namun pemda dapat memberi masukkan kepada perusahaan itu terkait biaya yang diterapkan.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad sempat melayangkan surat kepada Kimia Farma agar menurunkan biaya tes antigen dari Rp100.000 lebih menjadi Rp85.000.

"Kami memahami kondisi masyarakat. Pak Gubernur pasti merespons aspirasi yang disampaikan berbagai elemen masyarakat," katanya.