PON Papua
Sesmenpora ungkap aturan kedatangan dan kepulangan peserta PON Papua
23 September 2021 15:12 WIB
Pelatih tim layar Bali I Wayan Sujana menjalani tes usap PCR COVID-19 dalam persiapan mengikuti PON XX Papua di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali, Denpasar, Bali, Kamis (23/9/2021). Tim layar Bali berangkat ke Jayapura, Papua lebih awal pada Jumat (24/9/2021) agar bisa beradaptasi dengan ombak dan angin di Pantai Hamadi Jayapura meski pertandingan baru berlangsung pada 3 Oktober 2021. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/hp.
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto mengungkapkan aturan yang telah disepakati mengenai kedatangan dan kepulangan peserta dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
Gatot menuturkan untuk mencegah dan meminimalisir penularan COVID-19, setiap kontingen wajib datang tiga hari sebelum pertandingan dan kembali pulang ke daerah masing-masing tiga hari usai bertanding.
"Jadi tidak ada cerita seperti sebelumnya dengan dasar solidaritas kontingen jadi saling menunggu," kata Gatot dalam diskusi dengan tema Kesiapan Pemerintah Terapkan Prokes COVID–19 Saat PON XX Papua dan WSB Lombok, secara virtual, Kamis.
"Kami juga akan mewajibkan seluruh atlet melakukan tes PCR saat keberangkatan maupun kepulangan," ujar Gatot.
Penyelenggaraan PON Papua, sambung Gatot, sebenarnya ingin mengikuti protokol kesehatan yang diberlakukan pada Olimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Panitia PON Papua sebut pertandingan hari pertama berjalan lancar
"Namun perbedaan anggaran dan sebagai macamnya, kami tidak bisa meniru hal tersebut secara keseluruhan," kata Gatot.
Meski demikian, pihaknya bersama stakeholder lainnya terus berupaya agar PON Papua tetap berjalan lancar.
Selain mengatur skema kedatangan dan kepulangan kontingen, Gatot juga mengatakan kapasitas penonton yang hadir adalah 25 persen.
"Sesuai kesepakatan yang sudah ditetapkan, semua pertandingan bisa dihadiri oleh penonton. Namun setiap venue hanya dapat menampung sebanyak 25 persen saja, dan sudah termasuk para ofisial, tenaga kesehatan, petugas, media, dan lainnya,” kata Gatot.
Gatot juga mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi dari sejumlah pertandingan yang telah berlangsung sebelum PON Papua resmi dibuka 2 Oktober.
Baca juga: Sesmenpora: Masyarakat akan taat prokes jika sosialisasi PON masif
Gatot menuturkan untuk mencegah dan meminimalisir penularan COVID-19, setiap kontingen wajib datang tiga hari sebelum pertandingan dan kembali pulang ke daerah masing-masing tiga hari usai bertanding.
"Jadi tidak ada cerita seperti sebelumnya dengan dasar solidaritas kontingen jadi saling menunggu," kata Gatot dalam diskusi dengan tema Kesiapan Pemerintah Terapkan Prokes COVID–19 Saat PON XX Papua dan WSB Lombok, secara virtual, Kamis.
"Kami juga akan mewajibkan seluruh atlet melakukan tes PCR saat keberangkatan maupun kepulangan," ujar Gatot.
Penyelenggaraan PON Papua, sambung Gatot, sebenarnya ingin mengikuti protokol kesehatan yang diberlakukan pada Olimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Panitia PON Papua sebut pertandingan hari pertama berjalan lancar
"Namun perbedaan anggaran dan sebagai macamnya, kami tidak bisa meniru hal tersebut secara keseluruhan," kata Gatot.
Meski demikian, pihaknya bersama stakeholder lainnya terus berupaya agar PON Papua tetap berjalan lancar.
Selain mengatur skema kedatangan dan kepulangan kontingen, Gatot juga mengatakan kapasitas penonton yang hadir adalah 25 persen.
"Sesuai kesepakatan yang sudah ditetapkan, semua pertandingan bisa dihadiri oleh penonton. Namun setiap venue hanya dapat menampung sebanyak 25 persen saja, dan sudah termasuk para ofisial, tenaga kesehatan, petugas, media, dan lainnya,” kata Gatot.
Gatot juga mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi dari sejumlah pertandingan yang telah berlangsung sebelum PON Papua resmi dibuka 2 Oktober.
Baca juga: Sesmenpora: Masyarakat akan taat prokes jika sosialisasi PON masif
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021
Tags: