Jakarta (ANTARA News) - Penerima Nobel Perdamaian 2007, Al Gore memuji kepemimpinan dan keberanian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait komitmen penanganan untuk menghadapi perubahan iklim secara nasional maupun global.

"Saya berterimakasih khususnya kepada Presiden Yudhoyono karena impian, keberanian dan kepemimpinannya pada isu yang kita diskusikan dan kita kerjakan," kata Al Gore dalam pidato pembukaan "The Climate Project Asia Pacific Summit" di Balai Sidang Senayan Jakarta, Minggu.

Al Gore memuji keberanian Presiden Yudhoyono untuk tampil ketika terjadi kebuntuan dan tidak ada inisiatif dari kelompok 77 negara (G-77) di berbagai perundingan internasional soal perubahan iklim.

"Dia berbicara ketika tidak ada pemimpin dari negara-negara G77 yang mau tampil dan mengambil inisiatif dan memimpin mereka memecahkan kebuntuan berkepanjangan yang membuat frustasi di beberapa isu," kata penerima penghargaan Oscar melalui film dokumenter "An Inconvenient Truth" itu.

Dengan kepemimpinan Presiden Yudhoyono, ada sedikit kemajuan dalam perundingan perubahan iklim.

"Saya sangat menaruh hormat terhadapnya dan mengagumi kepemimpinan dia dan target yang dia janjikan ketika di Kopenhagen," lanjut mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu.

Al Gore berharap, Presiden Yudhoyono dapat melanjutkan kepempimpinannya untuk membawa masa depan dunia dan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Al Gore datang untuk memberikan pelatihan tentang penanganan perubahan iklim kepada 350 orang dari 21 negara dan sebagian besar berasal dari Indonesia.

Sebanyak 350 orang yang lebih kenal sebagai Presenter The Climate Project nantinya akan diminta untuk memberikan pengetahuan tentang perubahan iklim dan penanganannya kepada komunitas di sekitar mereka.

"120 orang dari Indonesia telah mengikuti pelatihan yang sama di Melbourne, Delhi dan Nashville," katanya.

Dia mengatakan, dunia ini rentan terhadap dampak perubahan iklim dan banyak hal yang bisa dilakukan sebagai solusi untuk perubahan iklim.

"Anda mendengar banyak orang bicara bahwa krisis iklim dan ekonomi kadang-kadang berseberangan, tetapi sebenarnya, ketika krisis iklim tidak ditanggulangi, maka dampak terhadap aktivitas ekonomi akan sangat membinasakan.

Dia menjelaskan, dampak perubahan iklim saat ini telah mempengaruhi pada sektor pertanian dan sektor perikanan yang mempengaruhi perekonomian.

Saat ini ada 3.600 presenter The Climate Project dari 56 negara, yang 900 di antaranya berasal dari Asia Pasifik yang telah dilatih langsung oleh Al Gore.

Mereka telah memberikan 1733 presentasi perubahan iklim, dan mencakup 119,000 orang peserta presentasi kepada masyarakat tentang perubahan iklim
(T.N006/P003)