Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan bahwa inflasi Indonesia masih terjaga di tengah lonjakan inflasi negara-negara lain, seperti Korea Selatan, Brazil, Rusia, Meksiko, hingga Turki.

"Inflasi Indonesia masih terjaga pada level 1,59 persen dan kemarin Gubernur Bank Indonesia (BI) sudah menyampaikan mengenai stance dari kebijakan moneternya yang tetap mempertahankan suku bunga pada 3,5 persen," ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA September 2021 secara daring di Jakarta, Kamis.

Maka dari itu, ia berharap Indonesia tetap bisa menjaga inflasi agar dapat terhindar dari komplikasi pemulihan ekonomi yang terancam oleh inflasi, sehingga ekonomi domestik memiliki pemulihan yang jauh lebih solid dan kuat agar masyarakat bisa mendapatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan.

Baca juga: Sri Mulyani optimis ekonomi triwulan III meningkat hingga 5 persen

Berbagai negara saat ini sedang menghadapi komplikasi di mana pada saat ekonominya baru akan mulai pulih, namun inflasinya sudah jauh lebih dominan.

Menurut Sri Mulyani, hal tersebut terlihat di Korea Selatan, yang mana inflasinya sudah mencapai 2,6 persen di saat pemulihan ekonomi yang sedang berjalan.

"Tentu ini akan menimbulkan respons kebijakan dari sisi moneter atau suku bunganya," ujarnya.

Selain itu, ia menuturkan Brazil juga mengalami hal yang sama, inflasi di negara tersebut melonjak hingga delapan persen yang telah menyebabkan respons suku bunga bank sentralnya meningkat di level 5,25 persen.

Baca juga: Sri Mulyani sebut defisit APBN hingga Agustus capai 2,32 persen

Rusia juga mengalami inflasi hingga tujuh persen dan suku bunganya meningkat hinga 6,5 persen, serta inflasi Turki bahkan mencapai 19,25 persen dengan suku bunga 19 persen, dan Meksiko mengalami inflasi mendekati enam persen dengan suku bunga acuan 4,5 persen.