Kupang (ANTARA News) - PT TransNusa Air Service, perusahan penerbangan swasta di Nusa Tenggara Timur (NTT), memutuskan untuk menghentikan sementara rute penerbangan Kupang-Manggarai di ujung barat Pulau Flores karena alasan cuaca.

"Mulai Sabtu (8/1), kami menghentikan sementara penerbangan rute Kupang-Manggarai karena alasan cuaca. Kebijakan perusahan ini untuk menjaga keselamatan penerbangan," kata Manager Binis PT.TransNusa Air Service, Budhy Karsidin, di Kupang, Minggu.

Menurut dia, setiap tahun pada bulan Desember hingga Februari atau pada puncak musim, perusahan menghentikan penerbangan sementara ke daerah itu dengan alasan cuaca.

Dia belum bisa memastikan sampai kapan penghentian sementara penerbangan ke Bandara Frans Sales Lega Ruteng itu, karena sangat tergantung pada perkembangan cuaca.

Bandara Frans Sales Lega Ruteng, kata dia, terletak di antara perbukitan di mana pada musim hujan daerah itu selalu diselimuti kabul tebal, sehingga tidak memungkinkan pilot melakukan pendaratan.

Selain itu, ia mengemukakan, landasan pacu bandara juga sangat pendek sehingga pesawat tidak bisa leluasa mengambil ancang-ancang dalam pendaratan maupun meninggalkan bandara.

Dia mengatakan, para pengguna jasa penerbangan ke wilayah Manggarai, Ruteng bisa melalui Labuan Bajo dan melanjutkan perjalanan melalui darat ke Ruteng.

Mengenai rute penerbangan Kupang-Larantuka dan Kupang-Lewoleba di ujung Timur Pulau Flores, dia mengatakan, rencananya akan dibuka kembali pada awal Februari mendatang.

Pembukaan kembali rute penerbangan yang sudah terhenti sejak beberapa bulan terakhir ini karena masih menunggu penambahan pesawat yang akan tiba pada akhir Januari ini.

Pesawat yang akan tiba pada akhir Januari ini adalah pesawat jenis Fokker-50 yang akan menggantikan pesawat jenis ATR42/300 yang selama ini home base di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Akhir Januari ini kita ada satu lagi pesawat jenis Fokker-50. Pesawat ini akan menggantikan pesawat jenis ATR42/300 di Lombok sehingga bisa ditarik ke Kupang untuk melayani rute Kupang-Larantuka dan Kupang-Lewoleba," katanya.

Hal ini karena untuk landasan pacu Bandara Gewayang Tanah di Larantuka dan Wuno Pito di Lembata, hanya bisa didarati pesawat jenis ATR42/300, kata Budhy Karsidin.
(ANT/P003)