Hong Kong (ANTARA) - Chinese Estates Holdings, pemegang saham terbesar kedua pengembang properti China Evergrande yang dililit utang, mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya telah menjual saham Evergrande senilai 32 juta dolar AS dan berencana untuk melepas semua kepemilikannya.

Chinese Estates, yang memiliki sekitar 6,50 persen dari modal ekuitas Evergrande pada 10 September menurut data Refinitiv Eikon, mengatakan telah mengamanatkan penjualan seluruh atau sebagian dari sisa 5,66 persen saham Evergrande baik di pasar atau melalui block trades (penjualan atau pembelian sekuritas dengan harga diatur antara dua pihak).

Mandat pelepasan akan berlaku selama 12 bulan sejak tanggal rapat pemegang saham pada 23 September untuk menyetujui penjualan, katanya dalam sebuah pernyataan kepada bursa saham Hong Kong.

Chinese Estates mengatakan telah menjual 108,91 juta saham, atau 0,82 persen dari modal saham yang diterbitkan Evergrande antara 30 Agustus hingga 21 September seharga 246,5 juta dolar Hong Kong (32 juta dolar AS).

Perusahaan memperkirakan bahwa jika seluruh saham dijual, akan terjadi kerugian sekitar 9.486,3 juta dolar Hong Kong (1,22 miliar dolar AS) untuk tahun yang berakhir pada Desember 2021.

Baca juga: Saham Asia naik tetapi kegelisahan Evergrande membuat investor cemas

Baca juga: Evergrande terlilit masalah finansial, Hengchi 7 sulit diproduksi