Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo secara virtual menghadiri Global COVID-19 Summit yang membahas komitmen pimpinan dunia dalam upaya percepatan vaksinasi masyarakat di seluruh negara, kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.

Budi Gunadi Sadikin dalam agenda konferensi pers secara virtual yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden dari Jakarta, Kamis pagi, mengatakan, Rabu (22/9) malam Presiden RI Joko Widodo menghadiri Global COVID-19 Summit di sela-sela acara United Nation General Assembly atas undangan pribadi dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Menurut Budi, Presiden Joko Widodo menjadi salah satu dari empat pimpinan negara di dunia yang dipilih secara pribadi oleh Joe Biden untuk memberikan masukan terkait strategi mengatasi pandemi COVID-19.

Baca juga: Presiden Jokowi dorong penguatan sistem ketahanan kesehatan dunia
Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan dua kunci pengendalian COVID-19


Presiden Amerika Serikat, kata Budi, menekankan tiga hal penting yang harus segera dilakukan oleh pemimpin dunia saat ini. "Pertama, kita harus berkomitmen bersama-sama seluruh pimpinan-pimpinan dunia untuk segera memvaksinasi umat manusia secepat-cepatnya," katanya.

Budi mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan 40 persen dari populasi dunia bisa divaksinasi pada tahun ini dan 70 persen populasi dunia bisa divaksinasi pada 2022.

Hal kedua yang menjadi perhatian Presiden Amerika Serikat, kata Budi, adalah menekankan pentingnya peran seluruh negara untuk segera bertindak menyelamatkan jutaan nyawa umat manusia. "Sudah 4,5 juta umat manusia di dunia wafat karena COVID-19," katanya.

Baca juga: Menlu: Pandemi COVID-19 hadirkan bentuk baru ketidaksetaraan
Baca juga: AS akan sumbangkan 500 juta dosis vaksin ke negara lain


Budi mengatakan Presiden Joe Biden juga mengajak para pimpinan dunia agar bersama-sama bisa mempersiapkan seluruh alat kesehatan, obat-obatan dan hal lainnya yang dibutuhkan dalam menghadapi pandemi saat ini.

"Presiden Amerika Serikat menekankan secara khusus mengenai kebutuhan oksigen, kebutuhan sarana testing dan tracing serta kebutuhan obat-obatan di rumah sakit," katanya.

Hal ketiga yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat adalah memastikan kesiapan Indonesia untuk membangun masa depan yang lebih baik, kata Budi.

"Kita harus membangun arsitektur global ketahanan kesehatan dunia, kita harus mempersiapkan bagaimana pembiayaan kesehatan dunia bisa ditata dengan lebih baik, sehingga kalau ada negara di dunia yang mengalami masalah kesehatan bisa segera dibantu, sama seperti kalau ada negara di dunia mengalami kesulitan keuangan, bisa dibantu oleh badan internasional seperti IMF (Dana Moneter Internasional)," katanya.

Budi menambahkan, Presiden Joe Biden menekankan pentingnya peran negara maju dan berkembang dalam memiliki ketahanan kesehatan untuk membangun masa depan yang lebih baik serta siap menghadapi pandemi berikutnya.

Baca juga: Pemerintah percepat vaksinasi COVID-19 di daerah bercapaian rendah
Baca juga: Jubir: Level PPKM tidak bisa turun jika vaksinasi belum capai target