KSP janji dorong pengembangan inkubator bisnis lahirkan wirausahawan
22 September 2021 19:53 WIB
Deputi III Kantor Staf Presiden Panutan S. Sulendrakusuma saat meninjau proyek inkubator bisnis di Universitas Lampung, Rabu (22/9). ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden.
Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) berjanji akan mendorong pengembangan inkubator bisnis di berbagai wilayah di Indonesia untuk melahirkan banyak wirausahawan, termasuk di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Inkubator-inkubator bisnis yang ada di Indonesia dapat membina dan membentuk calon-calon wirausahawan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan di masa depan, tentunya hal ini akan sangat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kita yang lebih berkualitas,” kata Deputi III KSP Panutan S. Sulendrakusuma dalam siaran pers terkait kunjungan kerja ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Lampung, Lampung, Rabu.
Program pengembangan kewirausahaan menjadi salah satu agenda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target pertumbuhan rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,9 persen dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen pada 2024.
Baca juga: KSP: Pemerintah dorong kerangka kebijakan baru terkait konflik agraria
Walaupun jumlah usaha UMKM di Indonesia saat ini mencapai 64,2 juta unit , namun rasio kewirausahaan Indonesia saat ini masih rendah, yakni sebesar 3,47 persen pada 2021.
Di kesempatan kunjungan kerja KSP itu, Universitas Lampung, melalui Sentra Inovasi dan Inkubator Bisnis (Sikubis) LP2M, berinisiatif untuk membina 40 gerai usaha yang terdiri dari para wirausahawan di bidang usaha pertanian, ekonomi kreatif dan teknologi.
Sikubis memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan dalam penyusunan rencana bisnis, administrasi keuangan, legalitas dan pelatihan manajerial.
Untuk mendukung program inkubator bisnis ini, kata Panutan, Kementerian Koperasi dan UKM telah mengucurkan dana sebesar Rp549,8 juta kepada Sikubis LP2M Universitas Lampung pada Juli 2021.
"Presiden menekankan Pengembangan Kewirausahaan menjadi salah satu fokus pengembangan SDM yang unggul. Potensi kendala yang dapat terjadi di lapangan juga harus diperhatikan. Oleh karena itu, efektivitas dan manfaat dari program inkubator bisnis perlu dioptimalkan," ujar Panutan.
Baca juga: Moeldoko: Talenta digital embrio SDM unggul
"Inkubator-inkubator bisnis yang ada di Indonesia dapat membina dan membentuk calon-calon wirausahawan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan di masa depan, tentunya hal ini akan sangat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kita yang lebih berkualitas,” kata Deputi III KSP Panutan S. Sulendrakusuma dalam siaran pers terkait kunjungan kerja ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Lampung, Lampung, Rabu.
Program pengembangan kewirausahaan menjadi salah satu agenda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target pertumbuhan rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,9 persen dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen pada 2024.
Baca juga: KSP: Pemerintah dorong kerangka kebijakan baru terkait konflik agraria
Walaupun jumlah usaha UMKM di Indonesia saat ini mencapai 64,2 juta unit , namun rasio kewirausahaan Indonesia saat ini masih rendah, yakni sebesar 3,47 persen pada 2021.
Di kesempatan kunjungan kerja KSP itu, Universitas Lampung, melalui Sentra Inovasi dan Inkubator Bisnis (Sikubis) LP2M, berinisiatif untuk membina 40 gerai usaha yang terdiri dari para wirausahawan di bidang usaha pertanian, ekonomi kreatif dan teknologi.
Sikubis memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan dalam penyusunan rencana bisnis, administrasi keuangan, legalitas dan pelatihan manajerial.
Untuk mendukung program inkubator bisnis ini, kata Panutan, Kementerian Koperasi dan UKM telah mengucurkan dana sebesar Rp549,8 juta kepada Sikubis LP2M Universitas Lampung pada Juli 2021.
"Presiden menekankan Pengembangan Kewirausahaan menjadi salah satu fokus pengembangan SDM yang unggul. Potensi kendala yang dapat terjadi di lapangan juga harus diperhatikan. Oleh karena itu, efektivitas dan manfaat dari program inkubator bisnis perlu dioptimalkan," ujar Panutan.
Baca juga: Moeldoko: Talenta digital embrio SDM unggul
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: