Ketiga orang yang dievakuasi yaitu Esawaek (39) asal Biak, dan Rospiani Purba (55) asal Medan, keduanya guru SMP Kiwirok serta Yosepa Taplo (50), ibu rumah tangga, dan kini sudah berkumpul bersama keluarga masing-masing.
Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan, di Jayapura, mengatakan evakuasi dilakukan karena keinginan masyarakat itu sendiri untuk keluar sementara dari Distrik Kiwirok.
Kedua guru itu sudah mengabdi puluhan tahun di Kiwirok, bahkan guru perempuan Purba mengaku sudah mengajar di Kiwirok sejak tahun 1999.
Saat ini tercatat 17 orang masih mengungsi ke Pos Satgas Yonif 403/WP di Kiwirok.Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan, di Jayapura, mengatakan evakuasi dilakukan karena keinginan masyarakat itu sendiri untuk keluar sementara dari Distrik Kiwirok.
Kedua guru itu sudah mengabdi puluhan tahun di Kiwirok, bahkan guru perempuan Purba mengaku sudah mengajar di Kiwirok sejak tahun 1999.
Sementara itu, masyarakat yang mengungsi ke Pos Yonif 403/WP dalam kondisi baik, dan untuk memenuhi kebutuhan mereka, TNI akan mengirimkan bantuan bahan makanan dari Jayapura menggunakan helikopter.
Personel TNI telah ditambah ke Distrik Kiwirok untuk memulihkan keamanan dan melakukan penindakan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ngalum Kupel, kata Brigjen Izak Pangemanan pula.
Kontak tembak antara aparat keamanan dengan KKB di Kiwirok , Kabupaten Pegunungan Bintang terjadi Senin (13/9).
Selain baku tembak, KKB juga menyerang warga sipil termasuk tenaga kesehatan hingga menewaskan salah seorang nakes yakni Gabriela Meilan serta melukai empat rekannya.
Hingga kini, menjelang pembukaan PON XX, kondisi kamtibmas umumnya di Papua relatif kondusif.
Baca juga: Helikopter dari Penerbad evakuasi jenazah nakes Gabriela dari Kiwirok
Baca juga: Aparat keamanan dan warga di Kiwirok evakuasi nakes, seorang meninggal
Baca juga: Helikopter dari Penerbad evakuasi jenazah nakes Gabriela dari Kiwirok
Baca juga: Aparat keamanan dan warga di Kiwirok evakuasi nakes, seorang meninggal