Reisa: Vaksinasi COVID-19 syarat penting transisi pandemi jadi endemi
22 September 2021 19:33 WIB
Tangkapan layar - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (22/9/2021). ANTARA/Youtube Sekretariat Presiden/pri.
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan vaksinasi COVID-19 menjadi syarat penting untuk menjalani proses transisi dari pandemi menjadi endemi.
"Maka itu pencapaian target cakupan vaksinasi harus tercapai, karena vaksinasi sudah terbukti melindungi kita dari sakit parah yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan menekan angka kematian," ujarnya dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Selain mencapai sasaran cakupan, lanjut dia, pemerataan capaian vaksinasi COVID-19 pun harus diperhatikan terutama pada sasaran kelompok lanjut usia (lansia).
Baca juga: Reisa: Terdapat perbedaan pada jenis vaksin yang beredar di masyarakat "Meski sasaran untuk kategori SDM kesehatan dan petugas pelayanan publik sangat tinggi, namun kategori lansia belum mencapai 30 persen atau kurang dari 6 juta lansia yang baru menerima dosis pertama," katanya.
Reisa mengemukakan, sementara lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap baru sekitar 4 juta lebih atau kurang dari 20 persen dari sasaran yang ditetapkan, yaitu 21,5 juta jiwa.
"Jadi mari kita fokus membantu vaksinasi COVID-19 merata di semua kelompok masyarakat agar semakin banyak berita gembira yang kita dapatkan sebagai buah kerja keras kita bersama ini," tuturnya.
Reisa mengapresiasi Pemerintah Kota Surabaya yang menggalang kolaborasi untuk percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi Surabaya Raya.
"Pemerintah yakin praktik ini juga sudah terjadi di wilayah Jabodetabek, Semarang Raya, Solo Raya, Malang raya, dan juga wilayah aglomerasi lainnya di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Dokter Reisa beberkan alasan banyaknya jenis vaksin di Indonesia Dalam kesempatan sama, Jubir Vaksinasi COVID-19, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi wilayah aglomerasi Jawa-Bali sudah relatif baik, namun kinerja beberapa kabupaten kota perlu dikejar untuk mencapai target 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis pertama pada lansia.
"Kabupaten Bandung Barat, Bandung, dan Bangkalan perlu menambah percepatan untuk mencapai target 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis pertama pada lansia," paparnya.
Di luar Jawa-Bali, ia juga meminta agar ibukota provinsi segera mencapai target 70 persen dosis pertama di bulan Oktober mendatang.
"Selamat kepada kota Serang, Banten dan Kota Kupang dan juga kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang telah berhasil mencapai target di minggu ketiga September," ujarnya.
Sementara ibu kota provinsi lain, kata dia, perlu untuk meningkatkan cakupan target vaksinasi hingga akhir Oktober mendatang.
Baca juga: Panglima TNI minta akselerasi vaksinasi di Lampung
Baca juga: Panglima TNI siap bantu mempercepat vaksinasi COVID-19 di Lampung
"Maka itu pencapaian target cakupan vaksinasi harus tercapai, karena vaksinasi sudah terbukti melindungi kita dari sakit parah yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan menekan angka kematian," ujarnya dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Selain mencapai sasaran cakupan, lanjut dia, pemerataan capaian vaksinasi COVID-19 pun harus diperhatikan terutama pada sasaran kelompok lanjut usia (lansia).
Baca juga: Reisa: Terdapat perbedaan pada jenis vaksin yang beredar di masyarakat "Meski sasaran untuk kategori SDM kesehatan dan petugas pelayanan publik sangat tinggi, namun kategori lansia belum mencapai 30 persen atau kurang dari 6 juta lansia yang baru menerima dosis pertama," katanya.
Reisa mengemukakan, sementara lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap baru sekitar 4 juta lebih atau kurang dari 20 persen dari sasaran yang ditetapkan, yaitu 21,5 juta jiwa.
"Jadi mari kita fokus membantu vaksinasi COVID-19 merata di semua kelompok masyarakat agar semakin banyak berita gembira yang kita dapatkan sebagai buah kerja keras kita bersama ini," tuturnya.
Reisa mengapresiasi Pemerintah Kota Surabaya yang menggalang kolaborasi untuk percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi Surabaya Raya.
"Pemerintah yakin praktik ini juga sudah terjadi di wilayah Jabodetabek, Semarang Raya, Solo Raya, Malang raya, dan juga wilayah aglomerasi lainnya di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Dokter Reisa beberkan alasan banyaknya jenis vaksin di Indonesia Dalam kesempatan sama, Jubir Vaksinasi COVID-19, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi wilayah aglomerasi Jawa-Bali sudah relatif baik, namun kinerja beberapa kabupaten kota perlu dikejar untuk mencapai target 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis pertama pada lansia.
"Kabupaten Bandung Barat, Bandung, dan Bangkalan perlu menambah percepatan untuk mencapai target 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis pertama pada lansia," paparnya.
Di luar Jawa-Bali, ia juga meminta agar ibukota provinsi segera mencapai target 70 persen dosis pertama di bulan Oktober mendatang.
"Selamat kepada kota Serang, Banten dan Kota Kupang dan juga kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang telah berhasil mencapai target di minggu ketiga September," ujarnya.
Sementara ibu kota provinsi lain, kata dia, perlu untuk meningkatkan cakupan target vaksinasi hingga akhir Oktober mendatang.
Baca juga: Panglima TNI minta akselerasi vaksinasi di Lampung
Baca juga: Panglima TNI siap bantu mempercepat vaksinasi COVID-19 di Lampung
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: