Pemkab Kulon Progo segera perbaiki irigasi Kalibawang yang ambles
22 September 2021 17:40 WIB
Saluran irigasi Kalibawang di Dusun Pantog Wetan, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, ambles pada Rabu (22/9/2021) sekitar 05.00 WIB. ANTARA/HO-Humas Polres Kulon Progo
Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak segera memperbaiki saluran irigasi Kalibawang, yang berada di Pantok Wetan, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, yang ambles akibat tergerus hujan deras.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, DIY, Rabu, menduga penyebab jebolnya saluran irigasi Kalibawang di Pantog Wetan karena adanya hujan deras yang terjadi pada Selasa (21/9/2021) itu.
"Debit air yang meningkat membuat struktur irigasi itu menjadi lemah karena tergerus derasnya arus, akibatnya menggerus talut dan ambles," katanya.
Menurut dia, derasnya air tersebut berdampak pada jebolnya lantai dasar saluran air dengan diameter empat meter. Air juga menggerus dinding tanggul hingga panjang lima meter, sehingga untuk mengantisipasi kerusakan makin meluas, kini aliran air di air di saluran tersebut juga dihentikan sementara waktu.
"Saat ini, kami menutup aliran air irigasi Kalibawang yang ada di wilayah itu, untuk menghindari kerusakan yang lebih parah," katanya.
Gusdi mengatakan saluran air yang jebol tersebut mengancam lahan persawahan siap tanam seluas 2.010 hektare. Selama ini, saluran air peninggalan Belanda tersebut mengalirkan 7.000 liter air per harinya untuk kebutuhan pertanian di Kulon Progo dan wilayah sekitarnya.
"Apalagi saat ini pertanian di Kulon Progo sedang masuk masa tanam pertama, sehingga jika tidak segera diperbaiki maka 2.010 hektare akan terancam. Untuk perbaikannya nanti kewenangan BBWSSO," katanya.
Selain merusak saluran air, peristiwa tersebut berdampak pada rusaknya jalur inspeksi di sekitar lokasi kejadian. Sebuah jembatan yang tak jauh dari saluran itu pun mengalami kerusakan.
"Jalan inspeksi untuk sementara tidak bisa dilewati petani untuk membawa pupuk ke sawah. Kami juga berharap BBWSSO segera memperbaiki jaringan irigasi Kalibawang dan jalan inspeksi," harapnya.
Sementara itu, Staff Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) Arif Wibowo mengatakan pihaknya sudah melakukan pengajuan untuk perbaikan saluran air di Padukuhan Pantog Wetan tersebut. Kemungkinan perbaikannya akan memakan waktu selama dua minggu.
"Kami melaksanakan perbaikannya sekitar dua minggu, kami masih melakukan koordinasi. Kami berharap perbaikan ini tidak mengganggu masa tanam padi di Kulon Progo," katanya.
Baca juga: Kulon Progo evaluasi metode penghitungan produksi padi
Baca juga: Tanaman padi seluas 25 hektare di Kulon Progo gagal panen
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, DIY, Rabu, menduga penyebab jebolnya saluran irigasi Kalibawang di Pantog Wetan karena adanya hujan deras yang terjadi pada Selasa (21/9/2021) itu.
"Debit air yang meningkat membuat struktur irigasi itu menjadi lemah karena tergerus derasnya arus, akibatnya menggerus talut dan ambles," katanya.
Menurut dia, derasnya air tersebut berdampak pada jebolnya lantai dasar saluran air dengan diameter empat meter. Air juga menggerus dinding tanggul hingga panjang lima meter, sehingga untuk mengantisipasi kerusakan makin meluas, kini aliran air di air di saluran tersebut juga dihentikan sementara waktu.
"Saat ini, kami menutup aliran air irigasi Kalibawang yang ada di wilayah itu, untuk menghindari kerusakan yang lebih parah," katanya.
Gusdi mengatakan saluran air yang jebol tersebut mengancam lahan persawahan siap tanam seluas 2.010 hektare. Selama ini, saluran air peninggalan Belanda tersebut mengalirkan 7.000 liter air per harinya untuk kebutuhan pertanian di Kulon Progo dan wilayah sekitarnya.
"Apalagi saat ini pertanian di Kulon Progo sedang masuk masa tanam pertama, sehingga jika tidak segera diperbaiki maka 2.010 hektare akan terancam. Untuk perbaikannya nanti kewenangan BBWSSO," katanya.
Selain merusak saluran air, peristiwa tersebut berdampak pada rusaknya jalur inspeksi di sekitar lokasi kejadian. Sebuah jembatan yang tak jauh dari saluran itu pun mengalami kerusakan.
"Jalan inspeksi untuk sementara tidak bisa dilewati petani untuk membawa pupuk ke sawah. Kami juga berharap BBWSSO segera memperbaiki jaringan irigasi Kalibawang dan jalan inspeksi," harapnya.
Sementara itu, Staff Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) Arif Wibowo mengatakan pihaknya sudah melakukan pengajuan untuk perbaikan saluran air di Padukuhan Pantog Wetan tersebut. Kemungkinan perbaikannya akan memakan waktu selama dua minggu.
"Kami melaksanakan perbaikannya sekitar dua minggu, kami masih melakukan koordinasi. Kami berharap perbaikan ini tidak mengganggu masa tanam padi di Kulon Progo," katanya.
Baca juga: Kulon Progo evaluasi metode penghitungan produksi padi
Baca juga: Tanaman padi seluas 25 hektare di Kulon Progo gagal panen
Pewarta: Sutarmi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: