Jakarta (ANTARA) - Komisi VI DPR RI menyetujui usulan tambahan penyertaan modal negara atau PMN dalam cadangan pembiayaan investasi Tahun Anggaran 2022 bagi empat BUMN.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN di Jakarta, Rabu menyatakan tambahan penyertaan modal tersebut dengan rincian sebagai berikut PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp7,5 triliun, kemudian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp3,5 triliun.

Kemudian, lanjut dia, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebesar Rp1,98 triliun, dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) Rp7,5 triliun.

Komisi VI DPR juga menyetujui terkait tambahan PMN Tahun Anggaran 2021 sesuai dengan KMK N0.298 tahun 2021 sebesar Rp16,9 triliun dengan rincian Hutama Karya sebesar Rp9 triliun yang akan digunakan untuk tambahan dukungan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.

Lalu tambahan PMN TA 2021 untuk Waskita Karya sebesar Rp7,9 triliun yang akan digunakan sebagai penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi, serta digunakan untuk modal kerja dan investasi jalan tol.


Baca juga: Erick Thohir ingin transparansi penggunaan anggaran PMN

Komisi VI DPR RI menyetujui penyesuaian Alokasi Anggaran Kementerian BUMN RI Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp208,2 miliar yang dialokasikan dalam belanja pegawai sebesar Rp75,11 miliar, belanja barang sebesar Rp131,9 miliar dan belanja modal sebesar Rp1,08 miliar.

Selain itu Komisi VI DPR menerima penjelasan Menteri BUMN RI terkait Penyertaan Modal Negara Tahun Anggaran 2022 dengan rincian Perum Perumnas yang akan digunakan dalam upaya memperbaiki struktur permodalan untuk melanjutkan program pengadaan "Satu Juta Rumah" bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp1,57 triliun.

Kemudian PT PLN (Persero) yang akan digunakan dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berupa transmisi, gardu induk, dan distribusi listrik desa sebesar Rp5 triliun.


Baca juga: Aturan soal PMN dinilai dapat membuka peluang investasi

Lalu PT Hutama Karya (Persero) yang akan digunakan dalam penyelesaian konstruksi 8 ruas Jalan Tol Trans Sumatera dengan target tambahan panjang 162 Km sebesar Rp23,85 triliun.

Kemudian PT Waskita Karya (Persero) Tbk. yang akan digunakan dalam penyelesaian ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi sebesar Rp3 triliun. Dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang akan digunakan dalam penyelesaian pembangunan Jalan Tol Solo-Yogya-Kulonprogo dan Yogyakarta-Bawen serta SPAM Regional Karian-Serpong sebesar Rp1,98 triliun.


Baca juga: Menteri BUMN segera merilis aturan baru penyertaan modal negara

Baca juga: Kemenkeu: Pemerintah berencana berikan PMN non-tunai tahun depan