Menparekraf: Jadikan pandemi sebagai momentum untuk bangkit
22 September 2021 13:01 WIB
Arsip foto - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam acara Global Tourism Forum - Leaders Summit Asia 2021, Jakarta, Rabu (15/9/2021). ANTARA/HO-Kemenparekraf/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku pariwisata memanfaatkan momentum pandemi COVID-19 untuk bangkit kembali dengan memusatkan ekonomi kreatif sebagai kontributor penting bagi ekonomi global.
"Mari bersama-sama kita berkolaborasi untuk memanfaatkan masa pandemi sebagai momentum kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," kata Sandiaga dalam pembukaan The 2nd Planet Tourism Indonesia 2021, “Beyond Recovery, Towards Sustainability”, Rabu.
Baca juga: Bupati Jayapura sebut Sandiaga Uno menteri pertama kunjungi Yoboi
Sandiaga mengatakan kekuatan ekonomi kreatif terletak pada inklusivitasnya. "Ekonomi kreatif tidak mengenal batas ekonomi kreatif yang juga memiliki potensi besar dalam pencapaian sustainable development goals yang dapat jadi jawaban untuk banyak permasalahan, bukan cuma tantangan ekonomi tapi juga sosial dan keamanan," kata dia.
Sandiaga mengatakan Kemenparekraf punya beberapa program khusus untuk memulihkan pariwisata Indonesia pengembangan ekonomi kreatif secara inklusif salah satunya adalah program program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP). Juga Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang bertujuan membangkitkan semangat masyarakat dalam membeli produk Indonesia.
"Sehingga dapat mempercepat perputaran perekonomian nasional," ujar Sandiaga.
Dia menambahkan, ada tiga strategi utama dalam membangkitkan lagi sektor perekonomian kreatif dan pariwisata yang sempat terpuruk akibat wabah yang mengguncang dunia, yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
Dia memberikan semangat untuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang sedang berjuang karena dia yakin selalu ada peluang di tengah tantangan yang sudah berlangsung dua tahun ini.
"Badai Insya Allah pasti berlalu," dia mengajak orang-orang untuk tetap optimistis.
Baca juga: Menparekraf yakini kemudahan akses PNM Banyuwangi tepat sasaran
Pekan lalu, Sandiaga di Surabaya mengatakan pandemi memberikan tantangan berupa disrupsi digital yang terjadi pada setiap lini, serta memunculkan berbagai peluang hingga hilangnya berbagai mata pencaharian pada sektor parekraf.
Dia mengatakan sektor parekraf sangat erat kaitannya dengan digitalisasi. Ini yang menjadi bagian dari tantangan akselerasi di era saat ini yang berpengaruh bukan hanya pada sektor pariwisata namun juga seluruh sektor secara luas di sektor ekonomi kreatif.
Pendiri dan Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya menuturkan hal serupa, pandemi harus dijadikan momentum untuk bersiap menuju pariwisata yang berkelanjutan. Pemanfaatan teknologi harus dimaksimalkan dan semua pihak sebaiknya bersiap-siap menyambut kembali pelancong yang akan berdatangan begitu kondisi lebih kondusif. Semua pihak harus saling bergandengan tangan termasuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara agar bisa bangkit bersama.
Baca juga: Kemenparekraf dan Kadin tanda tangani MoU pengembangan parekraf
Baca juga: Menparekraf apresiasi swasta bersinergi terkait vaksinasi COVID-19
Baca juga: Menparekraf ajak atlet PON XX nikmati keindahan alam Papua
"Mari bersama-sama kita berkolaborasi untuk memanfaatkan masa pandemi sebagai momentum kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," kata Sandiaga dalam pembukaan The 2nd Planet Tourism Indonesia 2021, “Beyond Recovery, Towards Sustainability”, Rabu.
Baca juga: Bupati Jayapura sebut Sandiaga Uno menteri pertama kunjungi Yoboi
Sandiaga mengatakan kekuatan ekonomi kreatif terletak pada inklusivitasnya. "Ekonomi kreatif tidak mengenal batas ekonomi kreatif yang juga memiliki potensi besar dalam pencapaian sustainable development goals yang dapat jadi jawaban untuk banyak permasalahan, bukan cuma tantangan ekonomi tapi juga sosial dan keamanan," kata dia.
Sandiaga mengatakan Kemenparekraf punya beberapa program khusus untuk memulihkan pariwisata Indonesia pengembangan ekonomi kreatif secara inklusif salah satunya adalah program program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP). Juga Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang bertujuan membangkitkan semangat masyarakat dalam membeli produk Indonesia.
"Sehingga dapat mempercepat perputaran perekonomian nasional," ujar Sandiaga.
Dia menambahkan, ada tiga strategi utama dalam membangkitkan lagi sektor perekonomian kreatif dan pariwisata yang sempat terpuruk akibat wabah yang mengguncang dunia, yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
Dia memberikan semangat untuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang sedang berjuang karena dia yakin selalu ada peluang di tengah tantangan yang sudah berlangsung dua tahun ini.
"Badai Insya Allah pasti berlalu," dia mengajak orang-orang untuk tetap optimistis.
Baca juga: Menparekraf yakini kemudahan akses PNM Banyuwangi tepat sasaran
Pekan lalu, Sandiaga di Surabaya mengatakan pandemi memberikan tantangan berupa disrupsi digital yang terjadi pada setiap lini, serta memunculkan berbagai peluang hingga hilangnya berbagai mata pencaharian pada sektor parekraf.
Dia mengatakan sektor parekraf sangat erat kaitannya dengan digitalisasi. Ini yang menjadi bagian dari tantangan akselerasi di era saat ini yang berpengaruh bukan hanya pada sektor pariwisata namun juga seluruh sektor secara luas di sektor ekonomi kreatif.
Pendiri dan Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya menuturkan hal serupa, pandemi harus dijadikan momentum untuk bersiap menuju pariwisata yang berkelanjutan. Pemanfaatan teknologi harus dimaksimalkan dan semua pihak sebaiknya bersiap-siap menyambut kembali pelancong yang akan berdatangan begitu kondisi lebih kondusif. Semua pihak harus saling bergandengan tangan termasuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara agar bisa bangkit bersama.
Baca juga: Kemenparekraf dan Kadin tanda tangani MoU pengembangan parekraf
Baca juga: Menparekraf apresiasi swasta bersinergi terkait vaksinasi COVID-19
Baca juga: Menparekraf ajak atlet PON XX nikmati keindahan alam Papua
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Tags: