Kabupaten Grobogan Jateng siap pasok kebutuhan jagung peternak
22 September 2021 11:56 WIB
Kabupaten Grobogan siap memasok kebutuhan jagung untuk peternak seiring produksi jagung di wilayah tersebut sebanyak 170 ribu ton. ANTARA/HO-Kementerian Pertanian.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sunanto menegaskan bahwa wilayahnya siap memasok kebutuhan jagung bagi peternak ayam petelur karena produksi jagung di wilayah tersebut pada bulan September dan Oktober mencapai 170 ribu ton.
"Bulan September ini luas panen ada 26 ribu hektar dengan produksi 170 ribu ton. Kalau dikonversi dengan kadar air 15-17 persen maka masih ada 120 ribu ton," kata Sunanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Sunanto menambahkan bahwa pada bulan Oktober nanti, luas panen mencapai 11 ribu hektar dengan produksi jagung sebesar 70 ribu ton.
"Nanti di bulan Oktober ada 70 ribu ton jagung yang kalau di konversi dengan kadar air 15-17 persen yaitu 50 ribu ton," kata dia.
Menurutnya, petani jagung pada musim tanam kali ini sedang menikmati hasil yang bagus. "Harga bagus di tingkat petani ini adalah perwujudan program pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Sementara itu, Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Moh Ismail Wahab menegaskan bahwa ada stok jagung hingga 2,3 juta ton di lapangan.
"Kementan melakukan update data stok jagung secara reguler setiap minggunya. Bahkan ada dua unit kerja yang secara aktif melakukan, yaitu Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Data dan Informasi Pertanian," katanya.
Isu jagung, kata Ismail, menjadi ramai karena ada kecenderungan pabrik pakan besar dan pengepul untuk menyimpan jagung dalam jumlah besar, mengingat adanya kekhawatiran suplai jagung untuk produksi pakan terganggu, dan kondisi harga jagung pasar dunia yang juga sedang tinggi.
“Masalahnya saat ini bukan produksi, namun distribusi jagung ke peternak yang terhambat. Kami punya data stok, silahkan tanya kami bila benar ingin menyelesaikan perkara jagung peternak mandiri,” kata Ismail.
Sebelumnya asosiasi peternak rakyat bertemu dengan Presiden Joko Widodo mengadu mengenai tingginya harga jagung untuk pakan ternak yang bisa mencapai Rp6.000 per kg. Presiden memerintahkan kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk menyediakan jagung untuk pakan ternak sebanyak 30 ribu ton dengan harga Rp4.500 per kg. Kebijakan tersebut untuk meringankan beban peternak rakyat agar bisa berproduksi dengan maksimal dan bisa menjual telur atau ayam pedaging di atas HPP.
Baca juga: Kementan pastikan kebenaran data stok jagung 2,3 juta ton
Baca juga: Peneliti: Impor jagung bisa stabilkan harga pakan ternak
Baca juga: Kementan pasok 1.000 ton pakan jagung ke sentra peternak
"Bulan September ini luas panen ada 26 ribu hektar dengan produksi 170 ribu ton. Kalau dikonversi dengan kadar air 15-17 persen maka masih ada 120 ribu ton," kata Sunanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Sunanto menambahkan bahwa pada bulan Oktober nanti, luas panen mencapai 11 ribu hektar dengan produksi jagung sebesar 70 ribu ton.
"Nanti di bulan Oktober ada 70 ribu ton jagung yang kalau di konversi dengan kadar air 15-17 persen yaitu 50 ribu ton," kata dia.
Menurutnya, petani jagung pada musim tanam kali ini sedang menikmati hasil yang bagus. "Harga bagus di tingkat petani ini adalah perwujudan program pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Sementara itu, Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Moh Ismail Wahab menegaskan bahwa ada stok jagung hingga 2,3 juta ton di lapangan.
"Kementan melakukan update data stok jagung secara reguler setiap minggunya. Bahkan ada dua unit kerja yang secara aktif melakukan, yaitu Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Data dan Informasi Pertanian," katanya.
Isu jagung, kata Ismail, menjadi ramai karena ada kecenderungan pabrik pakan besar dan pengepul untuk menyimpan jagung dalam jumlah besar, mengingat adanya kekhawatiran suplai jagung untuk produksi pakan terganggu, dan kondisi harga jagung pasar dunia yang juga sedang tinggi.
“Masalahnya saat ini bukan produksi, namun distribusi jagung ke peternak yang terhambat. Kami punya data stok, silahkan tanya kami bila benar ingin menyelesaikan perkara jagung peternak mandiri,” kata Ismail.
Sebelumnya asosiasi peternak rakyat bertemu dengan Presiden Joko Widodo mengadu mengenai tingginya harga jagung untuk pakan ternak yang bisa mencapai Rp6.000 per kg. Presiden memerintahkan kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk menyediakan jagung untuk pakan ternak sebanyak 30 ribu ton dengan harga Rp4.500 per kg. Kebijakan tersebut untuk meringankan beban peternak rakyat agar bisa berproduksi dengan maksimal dan bisa menjual telur atau ayam pedaging di atas HPP.
Baca juga: Kementan pastikan kebenaran data stok jagung 2,3 juta ton
Baca juga: Peneliti: Impor jagung bisa stabilkan harga pakan ternak
Baca juga: Kementan pasok 1.000 ton pakan jagung ke sentra peternak
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: